BANTEN – Lima tahun terakhir import produk baja sangat tinggi peningkatan utilisasi pabrik baja hilir menjadikan hal positif untuk industry baja dalam negeri khususnya. Sehingga hal itu bisa mengurangi import tersebut.
Krakatau steel memberikan semangat baru dalam meningkatkan kinerja positif. Ide-ide baru ini dicetuskan Silmy Karim, selaku Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) dengan mengusung nilai-nilai Progressive, Collaborative, dan Robust berhasil mencatatkan peningkatan produksi dan penjualan di sepanjang 2021.
Kondisi tersebut mendorong laba bersih perusahaan juga ikut melesat. Krakatau Steel tahun 2022 mencatatkan nilai penjualan sebesar US$ 2,16 miliar atau setara dengan Rp32,4 triliun dan laba bersih sebesar US$ 62,13 juta atau Rp933,7 miliar.
“Saya harus menyampaikan terima kasih kepada Silmy Karim, Direktur Utama PT. Krakatau Stell Tbk (KRAS) serta banyak pihak yang telah mendukung keberhasilan Krakatau Steel dalam melakukan transformasi. Menteri BUMN sangat menaruh perhatian dan mendukung agar Krakatau Steel bisa kembali berjaya,” kata tokoh masyarakat Banten dari Gunung Karang, Pandeglang sekaligus Penasehat DPD Bara JP Provinsi Banten, H. RM. Aries Munandar, Jumat (8/7/2022).
Di samping itu, tambahnya, dukungan pemerintah dalam menetapkan beberapa kebijakan yang bermanfaat pada penggunaan produk dalam negeri serta perbankan yang mendukung program restrukturisasi hutang Krakatau Steel.
“Saya beserta masyarakat Banten melihat, mendengar dan merasakan bahwa PT. Krakatau Steel dibawah Kepimpinan Silmy Karim jauh lebih baik, sehingga menuju ‘Kebangkitan dan Kejayaan Krakatau Steel’ akan lebih Cepat terlaksana,” tuturnya, saat ditemui di tempat Kholwatnya, di atas Gunung Karang.
Diketahui, laba bersih Krakatau Steel tahun 2021 meningkat 174% dibandingkan tahun 2020. Dengan tren yang terus meningkat, ini menunjukkan kesuksesan Krakatau Steel dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi.
Corporate Secretary KRAS, Pria Utama mengungkapkan, penjualan tercatat naik 59% di 2021 senilai US$ 2,16 miliar, dibandingkan dengan 2020 sebesar US$ 1,35 miliar.
Kinerja penjualan tersebut didukung oleh peningkatan volume penjualan sebesar 24% menjadi 2,05 juta ton, dibandingkan dengan 2020 sebanyak 1,65 juta ton.
“Peningkatan produktivitas Krakatau Steel ini menyerap kebutuhan produk baja Hot Rolled Coil (HRC) di mana pangsa pasar HRC ini mengalami peningkatan menjadi sebesar 40% pada tahun 2021,” jelas Pria.
Dari sisi efisiensi, imbuhnya, pada 2021 Krakatau Steel berhasil menurunkan variable cost sebesar 7% dan menurunkan fixed cost sebesar 10%. Sedangkan untuk total aset, pada 2021 tercatat meningkat 8% dan total ekuitas juga meningkat 16%.
“EBITDA Perseroan juga mencapai peningkatan positif di tahun 2021 sebesar USD126,57 juta atau meningkat 66% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD76,29 juta,” tutup Pria.
Dalam RUPST ini, KRAS juga menetapkan susunan anggota direksi dan dewan komisaris baru sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama: Silmy Karim
Direktur Keuangan: Tardi
Direktur Komersial: Melati Sarnita
Direktur SDM: Rahmad Hidayat
Direktur Pengembangan Usaha: Purwono Widodo
Direktur Produksi: Djoko Muljono
Komisaris
Komisaris Utama: Suhanto
Komisaris: Dadang Kurnia
Komisaris: Trisasongko Widianto
Komisaris: I Gusti Putu Suryawirawan
Komisaris Independen: David Pajung
Komisaris Independen: Tjuk Agus Minahasa. (Yadi)