SUMEDANG,– Bantuan mesin pemanen kombinasi (combine harvester) bagi Kelompok Tani Sri Mekar Jaya, Blok Dukuh Kaler, Desa Keboncau, Kecamatan Ujungjaya menjadi jawaban terhadap permasalahan kekurangan tenaga dalam menggarap sawah, khususnya saat panen.
Penyerahan mesin secara simbolis dilakukan Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir usai meletakkan batu pertama pembangunan Rice Milling di Desa Sukamulya Kecamatan Ujungjaya Selasa (12/7).
Ketua Kelompok Tani Sri Mekar Jaya, Cawin, menyebutkan, regenerasi petani semakin menurun dimana pelaku utamanya rata-rata sudah Manula. Sementara anak mudanya lebih tertarik ke sektor perindustrian.
“Saat panen dan tanam padi menjadi masalah. Mencari pekerja susah, dimana satu hektar sawah membutuhkan 20 orang pekerja. Begitu pun pasca panen, kalau tidak ada 20 orang, susah Pak Bupati,” ujarnya di hadapan Bupati Sumedang.
Oleh karena itu, dengan bantuan mesin combine harvester tersebut pihaknya merasa sangat terbantu karena dalam satu hari bisa menggarap tiga hektar.
“Hasilnya pun sangat maksimal. Dapat mengurangi waktu dan mutunya sangat bagus, kotoran pun bersih, tidak ada,” ucapnya.
Dari segi harga jual pun, padi hasil panen dengan combine harvester lebih menjanjikan dari pada menggunakan manual.
“Kalau menggunakan combine harga jual gabah basah mencapai Rp. 4.500, tapi kalau pakai manual hanya Rp. 4.200. Ditambah biayanya menggunakan combine lebih hemat, efektif dan menguntungkan,” ungkapnya.
Ia mengucapkan terima asih pasalnya untuk panen tahun sekarang lebih menguntungkan bagi para petani di wilayahnya.
“Alhamdulilah hama tidak ada, air pun stabil sehingga hasil panen menggembirakan, cukup untuk panen raya se-Kabupaten Sumedang. Saya berani jamin Pak Bupati,” katanya.
Sementara itu, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengatakan, Pemerintah Daerah membantu pengadaan mesin untuk panen berupa combine harvest untuk merontokkan padi sekaligus bisa mengeringkan.
“Ini sangat dirasakan sekali manfaatnya karena bisa cepat melakukan perontokan padi dan hasilnya padi cepat menjadi kering. Jadi lebih efektif dan efisien,” kata bupati.
Menurutnya, mekanisasi di sektor pertanian sangat membantu aktifitas para petani di lapangan sekaligus meningkatkan produksi pertanian.
“Dengan cara panen seperti ini, akan meningkatkan produksi pertaniannya demi kesejahteraan petani. Untuk penangkal hamanya disini pun ditangani secara alami yakni dengan Burung Koreak yang suka memangsa hama-hama di sawah,” tuturnya.
Ia pun berjanji akan terus memperhatikan para petani dimulai dari hulu sampai hilir nya mulai dari penyediaan irigasi, penanaman, pengolahan pasca panen, bahkan off-takernya.
“Ada nilai lebih bagi para petani, terutama untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kedaulatan negara kita, terkhusus di Kabupaten Sumedang yang selama ini surplus hasil pertaniannya,” ucapnya. (bn/hms)