NUSA DUA,– Sumedang tengah mempersiapkan diri menjadi partisipan di ajang G20 Bali bulan November mendatang. Hal tersebut dikatakan Chancellor United In Diversity (UID) Foundation, Dr. Suyoto, MSi di Kampus UID Bali. Kamis (14/7).
“UID tengah membangun sinergi dengan berbagai pihak dalam rangka side event G20 dengan menggelar expo SDGs di Kampus UID Bali. Sumedang akan dieksplor dan dipromosikan karena memiliki pengalaman keren dalam penurunan stunting dan penanganan kemiskinan,” ujarnya.
Yang membuat tertarik dengan Sumedang, menurut Kang Yoto, demikian sapaan akrabnya, adalah skema pelaksanaannya ditopang oleh teknologi informasi, sehingga penurunan stunting di Sumedang sangat signifikan.
Di sisi lain upaya penanganan kemiskinan juga dilakukan dengan pendekatan manajemen kinerja berbasis digital melalui e-SAKIP Desa.
“Salut untuk pak Bupati Sumedang beserta jajaran ASN dan masyarakat Sumedang. Membangun platform digital yang masif dan sistemik dalam menangani isu SDGs, bukan hal yang mudah. Tapi Sumedang mampu melakukannya secara akseleratif dalam waktu 3 tahun,” ungkap Kang Yoto.
Kang Yoto juga tengah merancang skema kerjasama saling menguatkan antara UID dengan Kabupaten Sumedang. Ke depan Sumedang akan dijadikan laboratorium Kampus UID, bekerjasama dengan Tsinghua University China.
“Sumedang kini menjadi role model nasional untuk pembangunan berkelanjutan berbasis digital. Nanti kita akan kembangkan bersama menjadi rujukan dunia,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman mengatakan bahwa kemampuan mumpuni ASN Kabupaten Sumedang, tidak lepas dari bantuan dan dukungan UID.
“Tahun 2021 lalu kami menugaskan 8 orang Kepala Dinas dan Administrator mengikuti HDX Training yang diselenggarakan oleh UID bersama Tsinghua University. Alhamdulillah berkat edukasi dan bimbingan para profesional UID kini Sumedang memiliki ASN yang mindset dan leadership digitalnya bagus, sehingga bisa menjawab berbagai permasalahan krusial SDGs,” kata Herman. (Bn/Sumber: Prokopim Sumedang)