BANDUNG, — Rencana pemerintah Kota Bandung, pada tahun 2024 akan merevitalisasi beberapa taman di Kota Bandung. Seperti taman Alun-alun dan Supratman mendapat kritikan dari Agus Satria, Kepala Biro Investigasi MGP.
Menurut Agus, masih banyak permasalahan yang harus dibenahi dan diperbaiki Pj Wali Kota Bandung.
“Rencana Pj Walikota mau melakukan revitalisasi 29 taman di duga hanya jadi ajang kepentingan. Aneh bin nyata seorang Pj hanya memprioritaskan Taman” ujar Agus, di sekretariat Biro investigasi MGP, Sabtu (6/1/2024).
Menurutnya, Pj Walikota Bandung beraroma Ridwan Kamil yang hanya memiliki ide pencitraan belaka, padahal di kota banyak permasalahan yang harus di benahi PJ Walikota Bandung.
“Kalau Pj hanya berpikir tentang taman, ini semua mengingatkan kepada sosok Ridwan Kamil yang haus akan pencitraan. Kami menghimbau kepada PJ Walikota untuk lebih mengutamakan kegiatan yang bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat bandung, seperti di musim hujan setiap ruas jalan selalu terjadi banjir cilencang bahkan ada yang lebih dari cilencang, ruas jalan pemukiman yang masih membutuhkan penerangan, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang lainnya,” harapnya.
“Jangan kau boroskan anggaran yang bersumber dari masyarakat demi satu pencitraan sedangkan masyarakat yang membutuhkan bantuan tidak diperhatikan. Kami simpulkan kalau PJ Walikota kota hanya melakukan program kegiatan yang tidak berpihak masyarakat itu artinya bandung dalam keadaan tidak baik baik, maka kami mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut mengawasi langsung apa saja yang sedang di lakukan PJ Walikota, jangan hanya bisanya melakukan pemborosan anggaran,” tambahnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan perbaikan infrastruktur dan ruang publik terbuka dapat selesai pada 2024. Hal ini disampaikan Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono saat memantau sejumlah taman, trotoar serta PJU di Kota Bandung, Selasa (2/1/ 2024).
Menurutnya, tiga aspek tadi merupakan infrastruktur yang menunjang kenyamanan bagi masyarakat Kota Bandung. Sehingga, revitalisasi serta perawatan menjadi hal yang perlu diupayakan.
“Kami rasa ini untuk meningkatkan pelayanan publik. Jadi, beberapa sarana seperti trotoar, lalu ada juga PJU, dan juga kita punya 29 taman tematik. Ini perlu dilakukan penanganan sesuai dengan yang telah kami rencanakan sebelumnya,” ujar Bambang.
Ia berharap, dalam waktu dekat, revitalisasi infrastruktur serta ruang terbuka ini segera diupayakan.
Bambang juga menyebut, berbagai pendekatan akan dilakukan dalam proses revitalisasi sarana dan infrastruktur. Antara lain melalui cara kolaborasi ataupun CSR.
“Ketiganya jadi prioritas. Kami harap PJU semua berfungsi untuk rasa aman dan estetika kota. Infrastruktur lain seperti trotoar dan taman tematik juga. Itu yang perlu kita percepat,” katanya.
“Kita lihat pagi ini banyak anak-anak bermain di taman. Nah, jadi kami melihat taman ini juga sebagai salah satu sarana edukasi,” tuturnya menambahkan. **