MAYBRAT,– Jelita, seorang anak di kampung daerah terpencil di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya bercita-cita dan berhati mulia.
Semangat bocah sekolah dasar itu begitu terlihat saat mengikuti pelatihan matematika metode Gasing di sekolahnya, di Kabupaten Maybrat.
Dalam sebuah video yang diterima media ini, Jelita ditanya gurunya tentang cita-cita. “Jelita mau jadi penyanyi,” tanya si guru. Namun, Jelita tidak mengiyakan pertanyaan si guru. “Mau jadi dokter,” jawab Jelita seraya langsung menanging.
Tak ayal, si guru berusaha menenangkan Jelita untuk tidak lagi menangis. “Tepuk hebat untuk Jelita. Kamu hebat! Kamu Hebat! Keren!” demikian sang guru berusaha menghibur Jelita dengan sebuah yel-yel yang juga diikuti murid lainny.
Setelah dengan berbagai cara sang guru menghibur Jelita, akhirnya bocah tersebut pun kembali tersenyum. “Kenapa Jelita menangis?” tanya si guru. Dengan membisikan kepada guru, Jelita menjawab; “Ingat papa,” bisik Jelita. Sang guru lantas menanyakan keberadaan papa Jelita. Jelita menjawab; “(Papa) di surga”.
Jelita pun menceritakan cita-citanya menjadi seorang dokter, yaitu menyembuhkan orang yang sakit. Guru Jelita pun menasihati agar Jelita rajin belajar agar cita-citanya tergapai sehingga papa Jelita di surga menjadi senang.
Di akhir video, sang guru yang diketahui bernama Tesicka C. Waworuntu, S.Pd., Trainer Pelatihan Gasing bernarasi, ada alasan dibalik cita-cita mulia Jelita, yakni membantu orang-orang sakit.
“Menurut saya dengan pembelajaran matematika metode Gasing ini, mereka (anak didik) akan sangat terbantu, cara belajar matematikanya akan semakin baik, keinginan mereka untuk belajar juga semakin meningkat. Sehingga menurut saya mereka akan dapat mewujudkan cita-citanya di kemudian hari,” kata Tesicka.
Melihat sepenggal video tersebut, Pj. Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu mengaku terharu sekaligus bangga, bahwa anak-anak di Maybrat memiliki keinginan kuat dan berhati mulia.
“Kita tahu ada ribuan bahkan jutaan Jelita lain di berbagai pelosok Indonesia yang butuh sentuhan, butuh kesempatan dan butuh guru yang baik. Dalam hal ini, kami Pemerintah Kabupaten Maybrat akan berusaha membantu mewujudkan cita-cita mulia mereka dengan memberikan setiap hak belajar mereka,” ungkap Bernhard saat dihubungi, Rabu (10/5/2023).
Bernhard berkomitmen mendorong peningkatan pendidikan bagi generasi muda Maybrat melalui pendekatan kearifan lokal.
Menurutnya, pendidikan bagi generasi emas Kabupaten Maybrat harus terus digelorakan setiap saat.
“Pendekatan kearifan lokal untuk menggerakkan menggelorakan pendidikan yang ada di Maybrat sangat luar biasa. Kita sepakat bahwa generasi emas harus kita dorong untuk kemudian bisa bersaing dan bisa sejahtera nantinya karena mereka adik-adik kita. Pelajar SD, SMP, SMA dan para mahasiswa adalah penerus kabupaten Maybrat,” tandas Bernhard. (abas)