BANDUNG, — Universitas Widyatama meresmikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menjelang tahun akademik 2021-2022. Demikian diungkapkan Wakil Rektor I Universitas Widyatama Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Pembelajaran, Dadang Suganda, baru-baru ini.
“Ada tiga prodi di fakultas baru itu, yakniProdi Produksi Film dan Televisi, Perdagangan Internasional, serta Perpustakaan dan Sains Informasi,” ucap Dadang Suganda.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu diresmikan bertepatan dengan kegiatan web seminar (webinar) nasional yang mengusung tema “Model Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MB-KM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Indonesia” yang dimoderatori oleh Atalia Praratya, istri Gubernur Jabar.
Wakil Rektor I Universitas Widyatama Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Pembelajaran, Dadang Suganda, menambahkan, dengan dibukanya fakultas baru ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk peningkatam sumber daya manusia.
“Tentunya pertimbangan yang sangat kuat itu untuk mengisi sumber daya politik yang dibutuhkan di masyarakat baik level lokal, nasional, dan global serta berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri,” ujar Dadang Suganda.
Meski terbilang baru, kata dia, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Widyatama ini telah memiliki sarana dan prasarana yang menunjang untuk aktivitas pembelajaran.
“Sudah sangat siap sekali. Perkuliahan juga sudah berbasis digital saat ini. Kebutuhan SDM baik internal maupun dari sisi praktisi kemudian juga SDM lain yang berkaitan untuk penguatan kompetensi sesuai dengan ke khususan Fisip, menjadi prioritas,” kata Dadang Suganda.
Sementara itu, Rektor Universitas Widyatama, Obsatar Sinaga, mengatakan, pada tahun akademik 2021-2022 ini, ketiga prodi itu akan menerima minimal 30 mahasiswa baru.
Pada tahun akademik 2020-2021, kata dia, ketiga prodi itu berada di fakultas yang berbeda.
Prodi Produksi Film dan Televisi di Fakultas Desain Komunikasi Visual. Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi ada di Fakultas Teknik, serta Perdagangan Internasional di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
“Prodi baru belum memiliki lulusan, sehingga program magang diharapkan dapat menjadi program percepatan daya serap lulusan di perusahaan internasional yang berada di Indonesia maupun luar negeri,” ujar Obsatar, belum lama ini.
Dalam hal penelitian, kata dia, mahasiswa dilibatkan pada kegiatan, bekerja sama dengan LP2M atau diikutsertakan dalam penelitian unggulan dosen.
“Sementara itu pada proyek independen, mahasiswa dapat belajar kreatif dan mandiri dalam menghasilkan suatu karya atau produk,” ujarnya. **