JAKARTA,– Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan rencananya akan mengubah nama kawasan wisata Kota Tua menjadi Batavia.
Wacana ini terungkap saat Gubernur Anies memberikan sambutan dalam acara yang juga dihadiri Menteri BUMN, Erick Thohir dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno di kawasan Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat.
“Mungkin kita perlu mempertimbangkan untuk menamai kawasan ini sebagaimana dulu dinamai, seperti yang tertulis di belakang ini, Batavia,” kata Anies, Rabu (29/4/2021).
Dia mengungkapkan, Batavia memiliki sejarah panjang lantaran dulu digunakan penjajah Belanda untuk merujuk wilayah yang kini dikenal sebagai DKI Jakarta.
Diketahui, nama Batavia pertama kali digunakan pada 1621 oleh Kongsi Dagang Belanda atau Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).
“Kalau kita ketik di Google kata ‘Batavia’, muncul link-link menarik berbahasa Inggris, Belanda, dan Indonesia berlatar abad 16-18,” ucap Gubernur Anies.
Nama Batavia, kata mantan Mendikbud itu, nantinya diharapkan bisa menjadi identitas baru bagi wilayah yang kini disebut sebagai Kota Tua.
Sebab, beberapa wilayah lain di Indonesia juga memiliki kawasan yang disebut sebagai Kota Tua.
“Begitu kita menyebut kota tua, kita akan ketemu banyak sekali kota tua. Karena kota tua banyak betul,” tuturnya.
Dengan mengubah nama Kota Tua menjadi Batavia, masyarakat yang ingin berwisata di salah satu lokasi bersejarah di ibu kota ini tak akan lagi kebingungan.
Sebab, bila dicari di mesin pencari google, nama Batavia bakal merujuk pada satu titik, yaitu di sekitar kawasan di mana saat ini Anies berdiri.
“Begitu nulis Batavia ketemunya satu titik ini, tidak ketemu titik-titik yang lain. Inilah yang disebut Batavia,” tuturnya.
Untuk memuluskan keinginannya ini, Gubernur Anies berencana mengajak para ahli sejarah dan budayawan untuk berdiskusi.
“Silakan nanti tim JV (joint venture) melakukan study dan memutuskan. Kita juga undang para ahli untuk memikirkan,” tandasnya. ***