CIAMIS, — Salah seorang anak berinisial F di Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbanga, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada Minggu, 2 Juni 2024. Diduga terjadi percobaan penculikan yang merupakan siswa Sekolah Dasar ini selesai berlatih tari di rumah temannya, N, yang berada di Dusun Babakan.
Menurut keterangan dari ayah F, Awong, setelah selesai berlatih tari, F bersama dua temannya memutuskan untuk membeli seblak, yang letaknya bersebelahan dengan Masjid Bhani Fhaton. Ketiganya berjalan kaki melalui jalan lintas Dusun Babakan. Setibanya di warung seblak, mereka merasa ada sesuatu yang ganjal pada sebuah motor hitam yang bolak-balik di jalan arah Masjid Bhani Fhaton.
“Setelah selesai makan, ketiga anak ini keluar dari warung dengan tujuan pulang ke rumah F untuk mengganti pakaian. Lalu mereka rencananya mau kembali ke rumah N, saat perjalanan kembali inilah mereka sadar kalau motor yang mereka lihat di warung seblak terus mengikuti dari belakang,” kata Awong.
Sekitar pukul 14:30 WIB, lanjut Awong, ketika mereka berjalan kaki kurang lebih 300 meter sampai di wilayah RT 05 Dusun Babakan, mereka dihampiri oleh pengendara motor hitam tersebut. Pengendara motor pun menanyakan alamat kepada ketiga anak dengan alasan yang tidak jelas.
Saat itu lah, pengendara motor mencoba menarik tangan kanan F yang berada paling depan. Namun, kedua temannya segera menarik kembali tangan F sehingga upaya penculikan gagal. Pelaku segera melarikan diri setelah menyadari ada mobil yang melintas di belakang mereka.
“Ciri-ciri pengendaranya itu menggunakan motor hitam mirip Vario, mengenakan sweater hitam polos, masker, kacamata putih, serta helm,” jelasnya.
Kejadian ini membuat ketiga anak tersebut trauma dan menangis ketakutan. Isu percobaan penculikan ini pun dengan cepat menyebar dan menjadi viral di beberapa grup WhatsApp. Ayah F, yang merupakan anak dari seorang wartawan, segera melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
Menanggapi laporan tersebut, Polsek Panumbangan Polres Ciamis bergerak cepat dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memintai keterangan dari anak-anak serta orang tua mereka. Polisi juga berupaya mencari rekaman CCTV di sepanjang jalan untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai motif dan identitas pelaku.
“Kami menghimbau kepada para orang tua agar lebih berhati-hati saat anak-anak bermain di pinggir jalan atau di halaman rumah. Kami juga meminta seluruh elemen masyarakat untuk membantu pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini,” ujar Kapolsek Panumbangan AKP Ajat Rudiyatun.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi seluruh warga khususnya Desa Panumbangan untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan anak-anak di lingkungan mereka. Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus menyelidiki kasus ini dan memastikan pelaku segera tertangkap. (Supriatna)