SUMEDANG,- Anggota DPRD Kabupaten Sumedang, H. Dudi Supardi menyebutkan, sampah menjadi masalah dimana-mana. Semakin padat penduduk wilayah, kata dia, maka semakin banyak sampah dihasilkan.
Menurutnya, pengelolaan secara manual dengan membuang ke tempat pembuangan akhir menjadi tidak efektif lagi. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan program penanggulangan sampah dengan model TPS3R.
“TPS3R atau Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle (mengurangi, menggunakan, daur ulang red). Pendekatan pengelolaan 3R mulai dari menjemput sampah dari tiap rumah, memilah sampah, dan mengeloh sampah organik untuk dijadikan kompos,” jelasnya, Minggu (4/4/2021).
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan, TPS3R sudah bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi.
“Hari ini saya sambil berolahraga menyempatkan diri mengontrol TPS3R Putra Karya Sukadana di Desa Sukadana, Kecamatan Cimangung, yang baru diresmikan oleh Pemda Sumedang,” katanya.
Dudi menyebyutkan, dalam pengelolaannya TPS3R ini sudah bekerjasama dengan Universitas Padjajaran, karena selain dari pengolahan sampahnya tetapi diberikan kegiatan lain untuk memanfaatkan hasil pengolahan sampahnya.
Lebih jauh Dewan Pakar ICMI Muda Kabupaten Sumedang mengatakan, pengolahan sampah yang tepat bisa menumbukan perekonomian warga dimasa Pandemi Covid-19 ini.
“Pada kesempatan pertemuan ini saya mencoba meyakinkan, bahwa banyak manfaat lain dari pengolahan sampah ini, untuk bisa mengangkat ekonomi masyarakat pasca Pandemi Covid-19 ini,” katanya.
Dudi menjelaskan, manfaat dari pengolahan sampah ini antara lain pemeliharaan magot, pemanfaatan pupuk untuk pertanian dan perikanan.
“Magot adalah kepompong lalat hitam yang kaya protein, sehingga magot ini bisa dimanfaatkan menjadi pakan ikan, bebek, ayam dan lain sebagainya,” tutur Dudi.
Adapun teknis pemeliharaan Magot, lanjut dia, yakni dengan sistem pembuatan rak ditumpuk diatas kolam ikan sedangkan pengolahan pupuk organik dicacah dan dipermentasi terlebih dahulu.
Dudi menjelaskan, teknik pemeliharaan magot adalah dengan sistem bertumpuk yaitu dengan membuat rak diatas kolam yang ditanami ikan nila atau lele.
Sedangkan pupuk dihasilkan dari pengolahan sampah organik yang telah dicacah dan dipermentasi. Pupuk organik ini bisa dimanfaatkan untuk padi, sayuran maupun bunga-bungaan.
“Sehingga manfaat TPS3R ini bukan hanya menanggulangi permasalahan sampah tetapi juga bisa menciptakan kegiatan lanjutan lain untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (Abas)