SUMEDANG,– Untuk mempersiapkan Sumedang Happy Digital di tahun 2025, Anggota DPRD Kabupaten Sumedang Fraksi Partai Golkar, Asep Kurnia bersama Dinas Komunikasi dan Informasi Sandi (Diskominfosanditik) Kabupaten Sumedang menggelar sosialisasi desa digital di Aula Kantor Desa Cintamulya, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (4/8/2022).
Asep Kurnia mengatakan, acara itu dalam rangka Reses Masa Persidangan III Anggota DPRD Kab. Sumedang tahun sidang 2021-2022. Tujuannya, dalam rangka menjaring, menampung aspirasi desa dan warganya agar terlaksanakan fungsi pengawasan anggota dewan dengan istilah kunjungan.
Menurut pria yang juga Ketua Komisi 1 DPRD Sumedang itu, melalui program digitalisasi desa, berharap kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan prima dari penyelenggara pemerintahan desa lebih terasa dan sangat mudah.
“Yang terpenting memang alat penujangnya harus ada dan kemampuan SDM nya harus cakap. Jika dua komponen itu dilaksanakan, program apapun yang berkaitan dengan pelayanan dan aplikasi bisa berjalan lancar. Jangan sampai alatnya sudah ada, tapi cara menggunakannya tidak bisa, Ini kan jadi pekerjaan lain,” kata Asep Kurnia, didampingi Kadiskominfosandikti Agus Muslim usai reses.
Menurut Asep Kurnia penata kelolaan data yang lebih terfokus dan dapat dimanfaatkan untuk pelaksaan pemerintahan desa harus benar benar dikaji dari hulu sampai hilir.
Melalui program digitalisasi desa, pelaksanaan pemerintahan desa diharapkan lebih menunjang dalam pelayanan kepada masyarakat. Terutama yang berkaitan dengan pengiriman data, pengembangan perangkat TIK desa berbasis aplikasi sistem informasi OpenSID.
“Ya intinya, hasil reses ini kami di DPRD mengusahakan agar desa dapat membuat “mini commend center’ agar dapat menunjang perangkat TIK desa yang dikelola Operator Desa. Harapan di masyarakat terutama dalam mewujudkan digitalisasi di desa kita harus sangat paham bahwa tujuan digitalisasi Desa pada akhirnyakan bagaimana kesejahteraan masyarakat setempat tercapai kemudian masyarakatnya juga bahagia,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Diskominfosandikti Kabupaten Sumedang Agus Muslim mengatakan, alat yang digunakan untuk di desa sebenarnya perlu ada standarisasi, karena semakin banyak data atau fitur diperlukan juga alat yang canggih.
“Saya ilustrasikan jalan awalnya kan hanya beberapa saja, Ketika semakin padat tentu jalan ini memerlukan yang makin besar. Nah begitupun dalam alat digital ini jadi harus ada standarisasi di mana Salah satu program untuk mencapai Simpati di 2023 ini, di tahun 2022 ini kita harus melesat,” katanya.
Agus menambahkan, untuk menunjang pelayanan atau pengiriman data yang cepat dan tepat ini kan melalui transformasi digital. Jadi ada program Mini command center Desa itu sebagai lanjutan dari platform common Center di kabupaten.
“Nah harus sama tentu alatnya ini, jadi kalau di sana sudah 5G di bawah juga harus sudah baik. Jadi ulah ngaloading lah. Sehingga sederhananya begini kalau memang ini perlu kalau ini memang harus jadi harus ditindaklanjuti dalam sebuah peraturan daerah dalam sebuah ketentuan teknis di dinas dan kita siap untuk itu,” ujarnya.
Intinya, lanjut Kadis untuk melesat di 2022 untuk Simpati di 2023 sehingga Sumedang Happy digital region di 2025 Insya Allah Sumedang masih terus terdepan dan sejahtera.
Smentara Kades Cintamulya, Sarip Wahyudi mengapresiasi reses sekaligus sosialisasi desa digital. Pihaknya berharap ada dorongan penuh dari Pemkab Sumedang dan regulasi penggunaan dana desa untuk dianggarkan ke alat transformasi digital.
“Kalau selama ini pemerintah daerah memerintahkan untuk desa-desa itu lebih maju lagi, lebih bisa canggih lagi terutama di bidang Pengiriman data, jadi saya rasa hari ini kita akan siap melaksanakan apapun yang diperintahkan dan diharuskan oleh pemerintah daerah asalkan faktor penunjang alat kita bisa difasilitasi bisa dianggarkan dari anggaran APBDES yang masuk ke tingkat Desa,” tandasnya. (Abas)