SUMEDANG,– Dalam rangka mengantisipasi kejadian bencana alam di Kabupaten Sumedang, Polres Sumedang menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana di halaman Mako Polres Sumedang, Rabu (30/06).
Apel dipimpin oleh Wakapolres Sumedang Kompol Asep Gustoni dan diikuti unsur TNI dan Polri, Satpol PP Kabupaten Sumedan, BPBD dan Dinas Perhubungan.
Dalam kesempatan tersebut, Wakapolres beserta tamu undangan mengecek sarana dan prasarana pendukung tanggap bencana serta menonton simulasi pemotongan pohon tumbang dan evakuasi korban ketika terjadi kebakaran.
buy symbicort online https://meadowcrestdental.com/wp-content/themes/twentyseventeen/inc/php/symbicort.html no prescription
Dalam sambutannya, Wakapolres Sumedang Asep menyebutkan, apel kesiapsiagaan merupakan simulasi dan antisipasi terhadap kejadian bencana di wilayah Kabupaten Sumedang.
“Semua unsur diharapkan dapat mengidentifikasi, menganalisis dan mengambil tindakan pencegahan sehingga dapat mengurangi risiko bencana,” ujarnya.
Dijelaskan Asep, Indonesia sebagai negara yang berada pada wilayah rawan bencana, baik faktor alam maupun non alam, memerlukan kesiapsiagaan penuh dalam menghadapinya.
“Bencana di negara (Indonesia) masih meningkat dari tahun ke tahun. Maka untuk mengantisipasi hal itu, kami beserta seluruh stakeholders tetap siap siaga mengantisipasi bencana,” ujarnya.
Dengan meningkatnya intensitas bencana di Indonesia, lanjut Asep, upaya penanggulangan bencana perlu ditangani secara komprehensif, multi sektor, terpadu dan terkoordinasi.
“Penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara terencana dan terintegrasi sehingga pengelolaan bencana bisa dilakukan secara terpadu dan menyeluruh,” imbuhnya.
Ditambahkan Asep, apel bertujuan untuk mengecek kesiapsiagaan seluruh personil dan peralatan pendukungnya serta keterpaduan unsur lintas sektoral dan masyarakat yang turut berperan aktif dalam menanggulangi bencana.
“Diharapkan dengan adanya apel dan simulasi mampu untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengambil tindakan dalam bentuk mitigasi bencana sehingga dapat mengurangi tingkat risiko suatu bencana,” pungkasnya. (abas)