KAB. BANDUNG,- Tidak dipungkiri, besarnya dana Batuan Oprasional Sekolah (BOS) yang dikucurkan pemerintah pada Sekolah Dasar (SD) Negeri maupun Swasta, yakni Rp 800.
buy valtrex online https://www.arborvita.com/wp-content/themes/spacious/img/png/valtrex.html no prescription
000 persiswa dan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri/Swasta sebesar Rp 1.000.000 memicu munculnya oknum kepala SDN maupun kepala SMPN hanya berpikir jumlah murid.
Demikian diungapkan salah satu mantan Ketua Cabang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kecamatan di Kab. Bandung, Jawa Barat saat diwawancarai soal adanya oknum kepala sekolah yang memanfaatkan BOS demi kepentingan prbadi, Kamis (15/11/2018).
Lantas mantan Ketua Cabang PGRI yang meminta tidak disebutkanamanya ini berharap, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung DR. H. Juhana. M. M.Pd segera melaksanakan rotasi kepala sekolah tiap tiga tahun sekali.
“Hal itu agar tidak jadi kecemburuan sosial kepala sekolah lain, serta untuk penyegaran sekaligus mengantisipasi oknum kepala sekolah jadi raja kecil yang berpikir hanya jumlah siswa, sedangkan mutu pendidikan terabaikan. Ini tidak baik untuk keberlangsungan pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang Kepala UPT TK, SD dan Non Formal mengatakan, pada periodesasi kepala sekolah, harusnya kepala sekolah tersebut pindah ke sekolah lain yang muridnya lebih sedikit.
“Itu untuk memberi pemahaman dan meningkatkan mutu pendidikan. Namun, yang terjadi justru berlolak belakang , yakni oknum kepala sekolah ini ingin bertahan, tidak mau pindah. Itu realita dan pemahaman tidak baik,” ujarnya.
ASY