SUMEDANG,- Purna Praja Alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPD) Anggatan 1994 Provinsi Jawa Barat menggelar reuni di Kampus IPDN Jatinangor, Sabtu 14 September 2019.
Sebelum reuni, Alumni STPDN (kini IPDN) mengikuti apel dan melakukan deklaras anti rasis, serta mendukung Papua untuk tetap berada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu, apel juga sebagai refleksi para purna praja setelah 25 tahun mengabdi di berbagai instansi pemerintah di Indonesia.
Ketua Alumni Purna Praja 03 STPDN, DR. Drs. Agus Fatoni, M.Si., menyebutkan, beberapa waktu belakang ini muncul kasus rasisme di sejumlah tempat. Peristiwa itu membuat pihaknya prihatin dan menginisiasi rangkaian acara hari ini.
“Hari ini Alumni Purna Praja 03 STPDN, sesuai agenda reuni perak, melaksanakan deklarasi bahwa kami semua menolak rasisme. Kami adalah perekat NKRI. NKRI harga mati,” ujar Agus.
Dikatakan, deklarasi ini penting karena kasus rasisme dapat memecah belah bangsa Indonesia.
“Indonesia itu penuh dengan perbedaan. Indonesia tidak akan ada jika tidak ada perbedaan. Maka mari kita saling menghormati. Kami diajarkan Kebhinekaan dan tentang Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, ras dan agama. Hal itu harus kita pertahankan dan perjuangan demi kedaulatan NKRI,” pungkas Agus.
Secara terpisah, Kepala Biro Kerjasama dan Hukum IPDN, Baharudin Paba menerangkan, rangkaian apel NKRI dan deklarasi anti rasis dilatarbelakangi oleh dugaan kasus rasisme kepada mahasiswa Papua di Surabaya yang berujung unjuk rasa besar-besaran rakyat Papua.
“Kejadian itu sedikitnya menodai rasa kebangsaan kita. Maka hari ini, kami dari purna praja IPDN ke-3 angkatan 1994 berkumpul dan menegaskan bahwa kami anti rasis, dan ingin mempertahankan NKRI,” kata dia.
Berikut isi deklarasi tersebut:
Kami warga bangsa dari seluruh Indonesia, Purna Praja Alumni STPDN Angkatan 03 Tahun 1994, hadir 538 orang melaksanakan apel NKRI bersama Praja IPDN, menyatakan sikap:
1. Menolak rasisme dan perlakuan diskriminasi terhadap seluruh warga bangsa dan warga negara dimanapun berada.
2. Menyerukan dan menggelorakan semangat kebangsaan pada seluruh elemen bangsa.
3. Siap menjadi perekat NKRI di seluruh nusantara.
(Boni/Abas)