KAB. BANDUNG | Salah satu tokoh di Kabupaten Bandung, Asep Juanda memberikan tanggapan terkait perekembangan pembangunan Kabupaten Bandung.
Asju –sapaan akrab Asep Juanda– saat dihubungi forum media Forwaci melalui aplikasi media sosial, Senin (24/6) mengungkapkan pendapatnya terkait visi misi Kabupaten Bandung BEDAS oleh Dadang Supariatna atau Kang DS.
“Saya di sini bicara atas nama pribadi saja, bukan atas nama kades ataupun APDESI. Saya selama ini mengamati dan juga banyak menerima masukan dari rekan-rekan dan tokoh masyarakat yang saya kenal Ternyata 13 Program Prioritas BEDAS sungguh luar biasa responnya di masyarakat bawah,” kata Asju.
Bagi dirinya, visi misi Kabupaten Bandung; Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera (BEDAS), adalah konsep visi misi yang loyalitasnya tanpa batas, program yang sangat pas dari bupati untuk masyarakat Kabupaten Bandung.
“Saya pun melihat ratusan penghargaan telah diraih Pemkab Bandung, seperti kenaikan PAD, APBD Kabupaten Bandung tiap tahun, juga prestasi-prestasi lainnya yang telah dicapai. Ini berkat kepemimpinan Kang DS,” ungkapnya.
Selain itu, Asju mengutarakan program BEDAS lainnya yang ia ketahui dan banyak diapresiasi masyarakat desa se Kabupaten Bandung. Hal ini bedasarkan rekam jejak program juga pemberitaan yang diikuti, utamanya menyoroti terkait program BEDAS adanya Insentif kepada Guru Ngaji.
“Hal menarik bagi saya adalah banyaknya ustadz-ustadz atau guru ngaji yang saya kenal dekat, bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas diterimanya dana insentif dari program bupati melalui visi BEDAS. Walau kata mereka tidak besar secara nominal, tapi cukup banyak membantu hajat hidup. Ini bukti bupati peduli masyarakatnya,” papar Asju.
Berdasarkan pendapat para ustadz atau kiayi, imbuh Asju, anggaran insentif guru ngaji sejatinya keluar dari anggaran kemenag, depag, atau APBN, namun melalui Kang DS, anggaran itu bisa dimanfaatkan melalui APBD dan Program BEDAS.
Asju menambahkan, hubungan erat antar ulama bersama umaro dalam berbagai program yang diluncurkan Bupati Bandung di antaranya dalam rangka menguatkan dakwah dengan melakukan silaturahmi.
“Salah satu program yang menonjol dari Bupati Bandung adalah peluncuran program pemberdayaan ekonomi tanpa bunga yang bertujuan menguatkan ekonomi umat, program yang berhubungan dengan peningkatan kualitas kemampuan karakter umat dengan kegiatan insentif guru ngaji yang menguatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an dikalangan siswa pendidikan dasar dan menengah,” ungkapnya.
Asju berpendapat, kendati Kang DS bukan pejuang agama, tapi ia sebagai umaro yang berjuang bersama para ulama. Hal ini telah dicontohkan para pejuang pada masa penjajahan hingga Indonesia dapat merdeka.
“Saya salut kepada bupati dan jajaran dinasnya. Saya berpesan kepada bapak bupati dan jajaran Dinas Pemkab Bandung, khusus tentang harapan agar pelaksanaan program BEDAS yang luar biasa merata ada di setiap desa-desa,” katanya.
Ia menyebutkan, Kabupaten Bandung terdiri dari 31 kecamatan, 270 desa dan 10 kelurahan, maka diharapkan Bupati Bandung mewujudkan Program BEDAS sesuai kebutuhan masyarakat dan merata terbagi di setiap kecamatan dan desa-desa, hingga semua dapat merasakan manfaat program BEDAS. (Abah Abadi)