MINAHASA TENGGARA,– Festival BENLAK 2024 yang diselenggarakan untuk memperingati hari jadi ke-17 Minahasa Tenggara, diadakan di Pantai Lakban, Kabupaten Ratatotok, Senin (20/5).
Acara ini mendapat kehormatan dengan kehadiran Pj Bupati Maybrat, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu, S.Sos, M.Si, yang datang bersama Stevanus Kocu, S.S.Pi, M.Si, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Maybrat, dan 45 warga Maybrat, menunjukkan dukungan dan persahabatan antar kabupaten.
Festival yang meriah ini dibuka secara resmi oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Pj Bupati Minahasa Tenggara, Pj Bupati Maybrat, serta perwakilan Gubernur Sulawesi Utara.
Upacara pembukaan tersebut diisi dengan berbagai kegiatan yang mencerminkan kekayaan budaya lokal, termasuk perahu hias dan lomba maengket, serta pentas seni yang menampilkan Marching Band dan Dansa Polinais.
Salah satu momen paling menarik adalah penampilan tarian khas Maybrat oleh masyarakat Maybrat yang mengenakan pakaian adat berwarna merah, dilengkapi dengan parang dan tombak.
Simbolisme ini tidak hanya menonjolkan keunikan budaya Maybrat, tetapi juga semangat dan perjuangan mereka, menciptakan kekaguman di antara semua hadirin yang menyaksikan.
Dalam sambutan pembukaannya, Pj Bupati Minahasa Tenggara, Ir. Ronald Sorongan, M.Si, menyampaikan terima kasih dan apresiasi mendalam kepada Pj Bupati Maybrat dan delegasinya yang telah melakukan perjalanan jauh untuk bergabung dalam perayaan ini, menggarisbawahi pentingnya kerjasama antarwilayah dalam memajukan kebudayaan dan pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Henry Richard Willard Kaitjily, yang hadir mewakili Gubernur Sulawesi Utara, juga mengekspresikan penghargaan tinggi atas kontribusi dan partisipasi Kabupaten Maybrat dalam festival.
Ia menekankan bahwa keikutsertaan mereka memperkaya konten budaya dan meningkatkan pengalaman keseluruhan bagi peserta festival.
Festival BENLAK 2024 tidak hanya menjadi ajang pertemuan antar kabupaten tapi juga platform untuk memperlihatkan dan merayakan keragaman budaya yang menjadi ciri khas Sulawesi Utara.
Ini adalah simbol kerja sama dan kebersamaan yang akan terus memperkuat ikatan sosial dan budaya di antara masyarakat. (Abas)