BANDUNG, — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sangga Buana YPKP mengikuti kegiatan webinar nasional yang diselenggarakan Forum Komunikasi Dekan dan Ketua Ilmu Sosial Politik (FK-DKISIP) melalui zoom, Sabtu (9/10/2021).
Webinar yang digelar kali ini merupakan ke 8 serta dihadiri sebanyak 216 peserta dari perguruan tinggi swasta (PTS) se-Indonesia mengangkat tema Kurikulum MBKM Bidang Ilmu Sosial Politik : Konsepsi, Rancangan, Pegalaman Hibah Dan Implementasi.
Webinar FK-DKISIP yang beranggotakan 126 PTS se-Indonesia, menghadirkan narasumber diantaranya Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P., dan Ketua Umum FK-DKISIP Prof. Dr.Samugyo I. Redjo, MA.
Selain itu, hadir pula pemateri dari sejumlah dekan perguruan tinggi yang mendapatkan hibah pemerintah untuk program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), antara lain Dekan FISIP Universitas Bandar Lampung, Lampung Dr. Hj. Ida Farida, M.Si., Dekan FISIP Universitas Wahid Hasyim Semarang, Jawa Tengah Dr. H. Agus Riyanto, SIP.M.Si, serta Dekan FISIP UIM Makassar, Sulawesi Selatan Dra. Hj. Zohrah Basalamah, M.Si.
Adapula Dekan FIKOM Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Jakarta Dr. Aan Widodo, S.I.Kom. M.I.Kom., Dekan FISIP Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat Drs. Ismanudin, M.Si., dan Dekan FISIP Universitas Bosowa Makassar, Sulawesi Selatan Arief Wicaksono, S.IP. MA.
“FK-DKISIP ini dibentuk sejak bulan Juli 2020. Alhamdulillah, di masa pandemi ini kegiatannya adalah webinar, dan ini webinar nasional ke-8 yang diselenggarakan oleh FK-DKISIP. Kedepannya seminar offline, termasuk rencananya ada konferensi internasional,” ujar Sekjen FK-DKISIP, Drs. Tatang Sudrajat, SIP. M.Si. yang juga sebagai Dekan FISIP USB YPKP Bandung.
Ditambahkannya, webinar kali ini temanya adalah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai program dari Mendikbud Nadiem Makarim yang tentu mengikat PTS juga.
“Selain dari itu pemerintah telah menyiapkan dana hibah, diberikan kesempatan kepada semua fakultas dan program studi di perguruan tinggi untuk mengajukan proposal ke Dirjen Dikti. Nah, kebetulan enam dekan FISIP yang tampil sebagai pemateri hari ini, yang prodinya mendapat dana hibah untuk menyebarluaskan pengalamannya dan bagaimana program tersebut bisa diimplementasikan,” tambahnya.
Menurut Tatang, paparan dari pemateri ini cukup menarik. Pasalnya, yang disampaikan dalam paparan, prakteknya bervariasi. Disebutkan, faktanya adalah program MBKM ini harus jalan meskipun tentu secara bertahap.
Diakuinya pula, program ini mengubah banyak hal, antara lain kurikulum dan mahasiswa diperbolehkan belajar di prodi lain, termasuk di perguruan tinggi lain yang didasari adanya kerjasama, MoU dan MoA antar perguruan tinggi.
“Kondisi seperti itu butuh waktu sebetulnya, termasuk juga kerjasama dengan industri maupun media konvensional atau media yang lainnya,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, dijelaskannya bahwa MBKM di Universitas Sangga Buana (USB) YPKP juga mulai berlaku pada semester ganjil ini, dan dilakukan secara bertahap.
“Paling tidak USB sudah memulainya dari hal-hal yang paling sederhana dulu. Misalnya untuk pertukaran mahasiswa. Untuk sementara kami hanya berlakukan di lingkungan internal tapi berbeda prodi. Misalnya begini, mata kuliah komunikasi bisnis, itu ada di prodi ilmu komunikasi, ada di prodi ekonomi bisnis, ada di prodi manajemen. Jadi kita lakukan sementara seperti itu,” ungkap Tatang.
Selanjutnya, agenda FK-DKISIP ini, direncanakan menggelar kembali webinar pada 23 Oktober 2021 mendatang dengan tema yang akan diangkat tentang Komunikasi Publik Pemerintah dalam Penanganan Covid-19, dengan keynote speaker dari Satgas Covid Nasional. **