SUMEDANG,– Selasa, 23 Januari 2018, dipusatkan di Gedung Wyta Praja, Kampus Pelopor Revolusi Mental IPDN dilaksanakan seminar kegiatan peningkatan kompetensi konselor atau pengasuh di lingkungan IPDN.
Seminar ini mengusung tema “Pengenalan dan Deteksi Dini LGBT, Pornografi dan Pornoaksi”. Seminar selama dua hari ini berlangsung pada Selasa hingga Rabu (23-24) Januari 2018, besok.
Kepala Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia Praja dan Pegawai, Dr. Ir. Etin Indrayani, M.T dalam laporannya menyebutkan, seluruh kepala satuan pengasuh dan seluruh pengasuh di lingkungan IPDN diwajibkan untuk mengikuti seminar tersebut.
“Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan, diharapkan agar pengasuh semakin paham. Sehingga nantinya akan dengan cepat dan mudah mendeteksi dini para praja yang disinyalir memiliki perilaku menyimpang,” ucap Etin, Selasa 23 Januati 2018.
Disebutkan, peserta seminar sendiri terdiri atas 89 orang. Dra. Dewi Kumaladewi, M.Psi pun didaulat menjadi narasumber atau pembicara dalam seminar.
Sementara itu, Gubernur IPDN menyempatkan hadir untuk membuka jalannya acara seminar. Gubernur IPDN didampingi Wakil Gubernur Dr. Drs Reydonizar Moenek M. Deut M., Deputi Bidang Administrasi Keprajaan & Kemahasiswaan Dr. Hyronimus Rowa, M.Si serta Kepala Biro Administrasi Keprajaan dan Kemahasiswaan.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan mutu kualitas peran pengasuh di IPDN. Selain itu, kami mengharapkan agar para pengasuh yang merupakan orang paling dekat dengan praja dapat mengetahui apa penyebab terjadinya LGBT. Inipun merupakan pencegahan dini terhadap LGBT, khususnya di lingkungan IPDN”, ujar Gubernur IPDN didepan para peserta seminar.
Dia menegaskan, IPDN menolak keras terjadinya LGBT di lingkungan IPDN lantaran LGBT bukan hanya bertentangan dengan norma agama, tapi juga bertentangan dengan Pancasila.
“IPDN akan memulai membantu negeri ini untuk menolak LGBT berkembang luas. Pertama, memberikan pengetahuan-pengetahuan atau informasi mengenai LGBT kepada para pengasuh, sehingga nantinya para pengasuh menjadi awareakan indikasi dini perbuatan-perbuatan menyimpang ini,” jelasnya.
Dari laporan wartawan Patroli Cyber pokja IPDN, Nanang Suherman (Abas), seminar berlangsung sangat menarik. Pembicara memberikan informasi-informasi disertai dengan contoh kasus yang dia tangani.
“LGBT ini tengah booming di Indonesia. Ini seperti bahaya laten yang tanpa kita sadari sedikit demi sedikit memakan korban penerus-penerus bangsa. Hal inilah yang harus kita waspadai dan cegah. Semoga anak-anak kita dijauhkan dari bahaya perbuatan-perbuatan menyimpang ini,” ungkap narasumber.
(Abas)