SUMEDANG,- Karena hujan deras kembali mengguyur wilayah Bandung Timur akhirnya banjirpun kembali menerjang, Genangan air dengan ketinggian sekitar 50 centimeter kembali menghambat arus lalu lintas kendaraan di jalan raya Bandung-Garut KM 23 tepatnya di wilayah Desa Mangunarga Kec. Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jum’at (23/1/2020).
Informasi yang dihimpun Patroli genangan air yang terjadi di jalur nasional itu disebabkan setelah wilayah Kecamatan Cimanggung dan Rancaekek Kabupaten Bandung diguyur hujan sejak pukul 16.30 WIB hingga pukul 18.30 WIB.
Tak hanya itu, dampak dari genangan air di jalur tersebut menyebabkan antrian kendaraan dari arah Bandung menuju Garut mengekor lebih dari 3 KM.
Saat melintasi jalur nasional itu, ratusan motor dan mobil mengalami mogok karena memaksa menorobos area genangan sehingga, sejumlah kendaraan tersebut harus di dorong untuk melewati area genangan.
Hingga pukul 19.10 WIB, genangan air di kawasan jalan raya Bandung-Garut KM 23 belum surut dan antrian kendaraan terus mengekor.
Kapolres Sumedang AKBP Dwi Indra laksmana Sik. Mengimbau para pengendara motor dan mobil untuk berhati-hati dan waspada melewati jalur tersebut.
“Iuti petunjuk petugas yang mengatur di lokasi, supaya tidak menambah kemacetan” tutur Kapolres.
Sementara itu, salah satu pengendara motor tujuan Garut, Ajril Tasani mengakui, motornya langsung mogok seusai melintasi area genangan air yang mencapai lutut dewasa.
“Tadi saya pakasakan saat melintasi genangan air, namun saat ditengah tengah, mesin motor saya langsung mati dan akhirnya harus didorong,” ujarnya.
Menurut Ajril, genangan air di jalur itu kerap terjadi apabila datang musim hujan atau setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
“Entah kenapa di jalur ini masih saja terjadi genangan air apabila setelah diguyur hujan,” tandasnya.
Sementara itu, Alan Dahlan warga setempat mengatakan, banjir langganan di jalan raya Bandung-Garut KM 23 sudah tiga kali terjadi dalam dua pekan.
“Ini kali ke tiga banjir musiman di jalur ini, entah apa penyebab sebenarnya hingga air hujan tidak bisa mengalir dengan normal,” ujarnya.
Abas/Yadi