BANDUNG, — Ketua Komisi III DPRD Jabar, Jajang Rohana menilai Bank Jabar Banten (BJB), menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memberikan keuntungan terbesar kepada Pemerintah Provinsi Jabar.
Namun, BUMD milik Pemprov Jabar lainya masih banyak yang rugi dan pendapatannya pas-pasan.
“Seperti BJB, jangan dilihat untungnya, tapi lihat berapa banyak masyarakat yang terbantu melalui kreditnya,” ungkap politisi PKS asal daerah pemilihan Jabar II, Kamis (14/11/2024).
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat hanya memberikan Rp. 2 triliun untuk modal BJB. Tapi, uang yang bisa dikumpulkan BJB dari masyarakat atau nasabah mencapai ratusan triliun.
“Tapi itu diberikan kembali kepada masyarakat untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Jadi, jangan hanya dilihat keuntungannya saja,” ucapnya.
Meski begitu, BUMD di Jabar masih banyak perlu diperbaiki manajemennya, sehingga pada saatnya nanti dapat memberikan manfaat dan membantu masyarakat.
Dalam catatan komisi III BUMD milik Pemprov Jabar yang belum memberikan keuntungan dan kondisi saldonya masih rugi PT Migas Hilir Jabar, PT Tirta Gemah Ripah. Perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan air itu kondisinya juga memiliki saldo rugi.
Namun demikian tetap ada BUMD yang masih memberikan kontribusi dividen. Seperti PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) Jabar dengan setoran 2024 sebesar Rp 200 juta dan usulan 2025 sebesar Rp 150 juta. Lalu ada PT Migas Utama Jabar (MUJ) dengan setoran 2024 sebesar Rp 35 miliar sedangkan usulan 2025 sebesar Rp 6,7 miliar. **