SUMEDANG,– Meningkatnya jumlah kasus kematian akibat pandemi Covid 19, membuat RSUD Sumedang keteteran dalam menjemput dan mengantarkan pasien Covid 19.
Mengantisipasi membludaknya pasien Covid 19, Baznas Sumedang memberikan pinjaman bantuan dua unit ambulance ke RSUD Sumedang untuk digunakan operasional kesehatan.
“Kenapa dipinjamkan karena kebutuhan ambulance RSUD Sumedang untuk eksekusi pasien Covid 19 membludak. Nah, karena di Baznas ada dua unit ambulance, tapi karena supirnya tidak dilengkapi SOP prosedur pembawaan jenazah Covid termasuk ambulancenya belum standar Covid, jadi kami pinjamkan ambulance ke RSUD. Kalau supirnya, dari RSUD karena sudah berpengalaman membawa pasien Covid 19,” ujar Kepala Baznas Sumedang, Ayi Subhan saat diwawancara di ruang kerjanya.
Alasan kedua, lanjut Ayi, permintaan penjemputan yang sakit ke Baznas pun membludak, namun ada warga yang terpapar Covid 19 tapi malah berbohong sakit biasa. Sehingga, dikhawatirkan petugas Baznas ada yang terpapar.
“Karena kami bukan ahlinya di bidang kesehatan, khawatir akan terpapar, jadi untuk operasional mobil Baznas dipinjamkan ke RSUD. Termasuk supirnya dari RSUD sesuai protokol kesehatan covid 19,” ujarnya.
Sebelumnya, mobil ambulance Baznas kerap digunakan warga sebagai alat transportasi sosial. Seperti penjemputan orang sakit, membawa jenazah, bahkan ada yang bulak balik ke Bandung untuk cuci darah menggunakan mobil ambulance Baznas yang digunakan secara gratis. Namun, karena kebutuhan mobil ambulance lebih dibutuhkan RSUD, sehingga dipinjamkan.
“Mohon maaf kepada masyarakat yang selama ini membutuhkan mobil Baznas sekarang tidak bisa. Karena sudah dipinjamkan ke RSUD Sumedang. Namun, kami komitmen untuk terus membantu masyarakat terutama yang isoman dan yang terdampak Covid 19,” ujarnya.
Menurut Ayi, Baznas seluruh Indonesia memiliki komitmen sepakat untuk membantu penanggulangan Covid 19. Salah satunya Baznas Sumedang turut berpartisipasi dalam penanggulangan Covid 19. Seperti memberikan suplemen ke tenaga kesehatan, vitamin, dan sembako.
“Kita juga memberikan bantuan untuk tim pemulasaran jenazah, vitamin, paket sembako, dan alat pelindung diri (APD). Kita bantu masyarakat yang isoman, kita langsung ke masyarakat yang membutuhkan makanan saja. Namanya tim Gerecep (gerakan cepat). Dan alhamdulilah sudah keluar 100 paket,” ujarnya.
Bahkan, tak hanya di Sumedang kota, tenaga medis se Kabupaten Sumedang di Puskesmas puskesmas yang terpapar Covid kita bantu paket sembako.
“Tim Gerecepkita memberikan makanan ke warga yang terdampak secara ekonomi, seperti tukang becak, ojeg. Kita siapkan 2500 paket sembako, berdasarkan Intruksi dan arahan dari satgas covid 19. Yang tidak rerkoper Pemda kita hadir. Di satgas desa, kita hadir,” katanya.
Termasuk, tambah Ayi, mulai besok, kita berikan sembako ke satpol PP untuk diberikan kembali ke masyarakat yang terjaring razia PPKM. Biar humanis sambil menertibkan petugas PPKM kita berikan sembako.
“Total anggaran untuk penanggulangan Covid sudah Rp128 jutaan untuk terdampak Covid. Di posko penyekatan kita kasih nasi kotak makan siang, seperti yang telah dilakukan di Cimanggung, Tomo, Taman endog, dan Jatinangor,” ujarnya.
Terakhir, Ayi menyampaikan ucapan terimakasih kepada muzaki, unfik, dan agnia yang telah menitipkan hartanya kepada Baznas, karena tanpa uluran tangan mereka, tidak akan terkumpul harta yang akan disalurkan ke masyarakat. (bas)