SUMEDANG,– Warga Dusun Pangsor Timur, RT 01 dan 02, RW 01 Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang akhirnya bernafas lega. Pasalnya, tumpukan sampah yang ada di wilayahnya diangkut.
Pengangkutan sampah tersebut tak lepas dari bantuan anggota DPRD Sumedang dari Partai Golkar Asep Kurnia SH. MH, bersama UPTD Sampah Wilayah Tanjungsari dan pengurus RW setempat, Minggu (29/5/2022).
Ketua RW 01, mengatakan sampah itu sudah ada selama bertahun tahun sejak dirinya remaja. Awalnya, satu dua warga yang membuang namun lama kelamaan menjadi banyak dan menggunung. Selain tempatnya di pinggir benteng pabrik, juga lokasinya jauh dari Pemukiman penduduk. Namun, lokasi tempat sampah itu berada di pinggir makam leluhur dan jalan alternatif penghubung Dusun Pangsor dan Bunter.
“Ini sudah bertahun-tahun terjadi penumpukan sampah dan belum pernah ada pengangkutan. Kalau yang membuang ke sini awalnya warga RW 01 tapi ada kemungkinan ada warga RW lain karena memang ini setiap orang yang lewat bisa dikatakanlah kesempatan untuk membuang sampah di sini,” jelasnya.
Ia berharap sejak lama agar sampah itu diangkut karena sudah bertahun tahun tidak ada penanganan. Sementara warga membuang sampah setiap hari dan semakin hari semakin menggunung.
Disamping itu, ada tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten Sumedang terkait penanganan sampah di Dusun Pangsor. Apakah akan dikelola Bumdes atau ditarik oleh Dinas LH dan perhutanan dengan pola retribusi.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pak Asep Kurnia terutama yang respon terhadap keluhan warga. Beliau anggota DPRD yang mewakili dapil 5. Meskipun kami akui pada Pileg lalu, tidak ada warga sini yang memilih pak Akur,” katanya.
Anggota DPRD Sumedang dari Partai Golkar Asep Kurnia SH MH mengatakan Jumat malam dirinya mendapatkan laporan dari warga terkait keluhan sampah yang sudah lama menggunung. Pada malam itu juga dirinya langsung menggelar rapat dadakan dengan warga dan pada Minggu (29/5) pagi langsung dilakukan eksekusi bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Pemdes Cihanjuang.
“Menindaklanjuti aspirasi dari warga Desa Cihanjuang yang masuk ke Partai Golkar terutama kaitan dengan adanya penumpukan sampah yang belum bisa diatasi ini sudah bertahun-tahun. Memang kalau dilihat secara kasat mata seperti ini langsung di lapangan memang sudah menggunung. Tanah dan jalan sudah tidak terlihat karena tumpukan sampah. Kalau diangkut juga ini harus berkali kali. Selain akses yang jauh ke jalan raya juga masuk gang sempit,” paparnya.
Akur menambahkan, kondisi lokasi sampah itu sangat krusial. Sebab, selain berada di jalan gang alternatif dua dusun juga di dekat pemakaman. Jelas secara estetik dan kebersihan juga sangat mengganggu karena kondisi sampah sudah mengeluarkan bau dan banyak binatang serangga seperti nyamuk dan sumber penyakit lainnya.
“Oleh karena itu setelah kami konsultasi dengan pimpinan di Partai Golkar diperintahkan untuk melakukan tindakan nyata koordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah Desa. Alhamdulillah desa mendukung kemudian pemerintah daerah juga apresiasi dengan menyediakan dukungan kendaraan pengangkut sampah dari Dinas LH. Partai Golkar membantu untuk biaya pengangkutannya mudah-mudahan tindakan kecil ini bermanfaatlah untuk masyarakat,” ujarnya.
Akur berharap, setelah dilakukan pembersihan total sampah itu warga harus bersama sama kompak menjaga dan memelihara lingkungannya agar tidak terjadi buang sampah di sini. Caranya dengan merawat lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Termasuk, bagaimana caranya membuang sampah agar tidak menimbulkan bekas.
Langkah kedepan, lanjut Akur, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemdes Cihanjuang untuk memikirkan pengelolaan sampah di sini. Semisal dikelola Bumdes atau diangkut oleh UPT Sampah kemudian warga membayar retribusi sampah sebagaimana diatur perda Sampah.
“Yang harus dipikirkan juga jangan sampai sudah kosong penuh lagi, ya jadi harus disiapkan juga nanti tempat pembuangannya di mana. Nanti mungkin dengan desa kita akan diskusi dimana tempat yang cocok untuk dijadikan TPS,” katanya.
Dirinya pun mengapresiasi antusias warga yang kompak gotong royong membersihkan sampah. Terbukti mulai bapak bapak, ibu ibu, pemuda itu bergerak membantu mengangkut sampah dari lokasi ke armada sampah yang sudah disiapkan di pinggir jalan. Dirinya yakin jika masyarakat bersama sama sampah yang menggunung pun akan cepat selesai dikerjakan.
Kepala UPTD Sampah Wilayah 1 Ahmad Suhaeri menambahkan karena banyaknya sampah itu, diperkirakan sekitar 30 dumb truk untuk membuangnya ke TPA Cibeureum. Namun, karena keterbatasan armada pengangkut sampah, yang hanya ada 3 buah, sehingga pengangkutan sampah akan disesuaikan dengan waktu pengangkutan sampah reguler.
“Kalau ada 3 armada paling 10 kali angkut. Tapi kan tidak mungkin selesai satu hari karena banyaknya sampah dan waktu pengangkutan yang tidak akan cukup. Jadi, kalau misalkan hari ini tidak selesai, akan dilanjutkan minggu depan, kalau hari hari biasa kan kami jadwalnya sudah penuh,” pungkasnya. (abas)