TASIKMALAYA,– Pelaksanaan magang III yang dilakukan oleh 1.097 orang madya praja IPDN di Kota Tasikmalaya resmi berakhir, Selasa (27/6/2023).
Sebelumnya, selama kurang lebih 12 hari para praja mengabdikan diri di 10 Kecamatan dan 69 Kelurahan yang ada di Kota Tasikmalaya dalam rangka pelaksanaan kegiatan magang III.
Praja IPDN ditempatkan di Kecamatan Bungursari, Kecamatan Cibeureum, Kecamatan Cihideung, Kecamatan Cipedes, Kecamatan Indihiang, Kecamatan Kawalu, Kecamatan Tawang, Kecamatan Mangkubumi, Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Purbaratu.
Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Dr. Drs. Hadi Prabowo., M.M yang hadir menutup kegiatan magang di Balai Kota Tasikmalaya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pj. Walikota Tasikmalaya Dr. Cheka Virgowansyah, S.STP., M.E yang telah mendukung dan memfasilitasi praja IPDN dalam melakukan kegiatan magang III.
“Mudah-mudahan pelaksanaan magang ini dapat membantu meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah kelurahan serta memberikan kontribusi khususnya dalam program pengentasan kemiskinan dan penuruan angka stunting di Kota Tasikmalaya,” ujar Hadi.
Pelaksanaan magang III yang mengambil tema “Melalui Digitalisasi Aplikasi Kelurahan On Mobile (KELOM) kita tingkatkan Kualitas Program Pengentasan Kemiskinan dan Stunting di Kota Tasikmalaya” diangkat setelah sebelumnya IPDN menghimpun data terkait angka kemiskinan dan stunting yang terjadi di Indonesia, khususnya Kota Tasikmlaya yang menempati urutan nomor 3 jumlah kemiskinan tertinggi se Jawa Barat.
Berdasarkan tema magang yang diangkat, praja IPDN terinspirasi untuk menghasilkan inovasi bersama yang bertajuk BERAKSI (Bersama Cikalang Stunting Teratasi) dengan program GEMPAR (Gerakan Timbang Sampah Dapat Telor) di Kelurahan Cikalang Tasikmalaya.
Selain inovasi tersebut, menurut Hadi, praja IPDN juga telah berhasil menerapkan dan melaksanakan verifikasi serta validasi data program pengentasan kemiskinan dan stunting melalui aplikasi Kelurahan On Mobile, “Praja melakukan kolaborasi dengan Pemkot Tasikmalaya untuk validasi data kemiskinan, praja memotret langsung dilapangan kondisi warga baik terkait rumah, pekerjaan dan lain sebagainya, serta langsung input data melalui aplikasi dalam penerapan dan pelaksanaan verifikasi data program pengentasan kemiskinan melalui Aplikasi Kelurahan On Mobile (KELOM),” tutur Hadi.
Masih menurutnya, terdata sampai dengan saat ini progress verifikasi dan validasi data angka kemiskinan dimaksud sudah berada pada angka 100% dari total jumlah KK miskin Kota Tasikmalaya sebelum divalidasi sebanyak 40.585 KK menjadi 23.542 KK sehingga terkoreksi 16.803 KK yang tidak masuk kategori masyarakat miskin berdasarkan data BPS yang mengacu pada 9 kriteria masyarakat miskin dari Kemensos.
“Dalam waktu 12 hari Praja dapat menyelesaikan validasi data kemiskinan yang real dan akurat. Aplikasi KELOM ini sangat bagus, karena dapat menghasilkan angka baru jumlah kemiskinan yang update dan akan menjadi acuan bagi Kota Tasikmalaya dalam menghasilkan solusi untuk penurunan angka kemiskinan terkhususnya di Kota Tasikmalaya,” ujar Hadi.
Pada kesempatan ini pula, praja IPDN secara langsung turun ke lapangan melihat kondisi warga Kota Tasikmalaya sekaligus membantu Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam mendistribusikan bantuan makanan kepada masyarakat penderita stunting.
Kontribusi tinggi yang diberikan oleh praja IPDN, membuat Pj. Walikota Tasikmalaya memberikan penghargaan kepada 7 kelompok praja yang telah berhasil membantu verifikasi data kemiskinan di aplikasi Kelurahan On Mobile (KELOM).
Pj Walikota Tasikmalaya memberikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi praja IPDN kepada pemerintah Kota Tasikmalaya.
“Saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi atas kegiatan magang yang dilakukan praja IPDN ini. Terima kasih telah mempercayai Kota Tasikmalaya untuk dijadikan tempat praktik magang. Dengan adanya kegiatan magang dan juga kontribusi praja IPDN, pemerintah Kota Tasikmalaya akhirnya mampu mendeteksi dan memvalidasi data kemiskinan yang real dan akurat. Sehingga nantinya berdasarkan data yang telah diberikan oleh praja IPDN ini, kami akan mampu membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai dan tepat sasaran khususnya terkait masalah kemiskinan dan stunting,” ujar Cheka Virgowansyah.
Masih menurutnya, data hasil lapangan yang dilakukan praja IPDN terkait angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya nantinya akan segera diverifikasi ke BPS Kota Tasikmalaya.
“Jadi prinsipnya sekarang ini datanya sudah ada, mulai dari kategori sangat miskin, miskin dan rentan miskin, sehingga sudah jelas datanya,” ujar Cheka. (Abas)