SORONG,– Penjabat Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard E. Rondonuwu, S.Sos., M.Si., menggelar rapat koordinasi terkait penanganan banjir di Kota Sorong, Rabu (28/8).
Rapat tersebut dihadiri oleh Forkopimda Kota Sorong dan berbagai perwakilan instansi, termasuk Perwakilan Danrem 181/PVT, Perwakilan Komandan Pasmar 3, Perwakilan Kapolresta Sorong Kota, serta sejumlah kepala dinas terkait.
Agenda utama rapat ini adalah penanganan banjir yang kerap melanda kota, terutama di musim hujan.
Penjabat Wali Kota Sorong menekankan pentingnya sinergi dan kerja sama antarinstansi dalam menangani permasalahan banjir.
Keputusan-keputusan strategis diambil untuk mengurangi dampak banjir dan memperbaiki infrastruktur drainase.
Sebagai langkah konkret, Penjabat Wali Kota Sorong membagi wilayah dari Jalan Kilometer 1 hingga 18 kepada instansi terkait untuk bertanggung jawab membersihkan sampah dan menjaga lingkungan.
Langkah ini diambil untuk memastikan setiap wilayah mendapatkan perhatian yang tepat dalam penanganan sampah dan pencegahan banjir.
Pembagian wilayah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan memastikan semua instansi memiliki peran yang jelas. Selain itu, pemerintah juga berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Dengan langkah ini, diharapkan banjir di Kota Sorong bisa diminimalisasi secara signifikan,” kata Bernhard.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sorong, dalam rapat tersebut, mempresentasikan program pengelolaan sampah yang komprehensif.
Program ini mencakup pengangkutan sampah dari Kilometer 18 hingga Pasar Moderen Rufai setiap hari Senin hingga Sabtu, kecuali Minggu yang hanya setengah hari.
Jam pengangkutan sampah dimulai pukul 6.00 pagi hingga selesai, dengan penyebaran titik pengangkutan di 10 distrik dan 41 kelurahan yang terdiri dari 85 tempat penampungan sementara (TPS).
Dengan 141 petugas dan 21 unit armada pengangkut sampah, program ini bertujuan untuk memastikan kebersihan kota dan mencegah penyumbatan saluran air.
Setiap unit mobil pengangkut sampah melakukan tiga kali pengangkutan per hari, total 63 kali retase setiap hari.
Penjabat Wali Kota Sorong berharap koordinasi ini dapat meningkatkan efektivitas penanganan banjir di Kota Sorong. Kerja sama antarinstansi yang solid dinilai penting untuk mengatasi masalah yang kompleks seperti banjir, terutama di daerah-daerah yang rawan genangan.
Pemerintah Kota Sorong juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat, Kota Sorong diharapkan mampu mengatasi masalah banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warganya. (Abas)