TANAH DATAR,– Rektor IPDN Kemendagri, Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo., M.M mengunjungi korban bencana longsor dan banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Kamis (23/5).
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat IPDN, La Ode Muhamad Alam Jaya dalam siaran persnya menyebutkan, tak kedatangan rektor itu bersama 100 orang praja kampus Sumbar dan perwakilan pejabat IPDN lainnya.
Sebelumnya, sesaat setelah bencana terjadi, Rektor IPDN mengintruksikan Praja IPDN yang ada di Kampus Sumbar untuk membantu langsung di lokasi pengungsian,
Disebutkan, 50 orang praja diturunkan di Kabupaten Tanah Datar dan 50 orang lagi diturunkan di Kabupaten Agam. Sama seperti biasanya, praja yang diterjunkan ke lokasi bencana akan mendirikan tenda untuk membantu masyarakat disana.
“Praja diturunkan untuk membantu pemerintah Sumatera Barat seperti membantu kebutuhan korban bencana di lokasi penampungan dan turut serta membersihkan sisa-sisa dampak bencana,” jelas Hadi.
Setelah mengetahui bencana yang terjadi, imbuh Hadi, pihaknya langsung melakukan rapat internal untuk dapat menyusun rencana dalam mempersiapkan bantuan kepada masyarakat di sini.
“Alhamdulillah terkumpul dana sekitar Rp 720.000.000 dari sumbangan para pimpinan IPDN dan seluruh civitas akademika di seluruh kampus IPDN. Sejumlah uang tersebut kemudian dibagi untuk Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam dengan nominal masing-masing Rp 360.000.000 yang kemudian dibelikan beberapa perlengkapan atau logistik yang diperlukan oleh para korban bencana,” ungkap ujar Hadi.
Bantuan kemanusiaan ini secara simbolis diserahkan langsung oleh Rektor IPDN kepada Bupati Kabupaten Tanah Datar dan Bupati Kabupaten Agam untuk kemudian akan didistribusikan kepada masyarakat terdampak bencana.
Berdasarkan penuturannya, bantuan tersebut berupa sembako seperti beras 2 ton, minyak goreng 2 ton, gula 3 kwintal, mie instan, biskuit, susu, teh dan lain-lain, juga bantuan berupa keperluan bayi, perlengkapan dapur, perlengkapan ibadah, alat kurve, obat-obatan, perlengkapan tidur, pakaian dan perlengkapan sekolah.
“Total ada 8 truk dan 2 mobil L 300 yang berisi bantuan logistik untuk masyarakat disini,” jelas Hadi.
Sesampainya di Sumatera Barat, rombongan IPDN langsung bergerak ke posko Kabupaten Tanah Datar yang berlokasi di rumah dinas Bupati Tanah Datar, disana rombongan disambut langsung oleh Bapak Bupati Eka Putra, SE., M.M, Sekda, Plh. Asisten I, Asisten 2 dan Asisten 3, dan Kalahar BPBD.
Lalu rombongan kembali pergi menuju lokasi kedua di Kabupaten Agam mengunjungi posko Bukot Batabuah yakni di SDn 08 Kubong Duo Kuto, disana Rektor IPDN dan rombongan didampingi oleh Bapak Bupati Dr. H. Andri Warman., M.M, Sekda, Kadinsos, Kalahar BPBD beserta Camat Canduang.
Pada kesempatan ini, rektor juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh praja dan civitas akademika IPDN yang proaktif dan sigap dalam memberikan bantuan kepada korban bencana banjir dan longsor ini.
“Saya turut berbelasungkawa atas terjadinya bencana alam ini, semoga masyarakat Sumatera Barat khususnya yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar serta seluruh masyarakat terdampak bisa kembali bangkit dan melanjutkan hidup dengan penuh semangat,” kata Hadi saat meninjau posko di Kabupaten Tanah Datar.
Hal senada juga disampaikan Rektor saat meninjau posko bencana di Kabupaten Agam.
“Seluruh keluarga besar IPDN Kemendagri baik di kampus pusat maupun daerah bergotong royong memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah ini, terkhusus masyarakat di Kabupaten Agam karena Kampus IPDN Sumbar ada di Kabupaten Agam,” jelas Hadi.
Seperti diketahui bersama, bencana longsor dan banjir bandang lahar dingin ini telah memakan korban jiwa dan kerusakan. Di dua lokasi yang IPDN kunjungi yakni Kabupaten Tanah Datar, korban meninggal dunia sebanyak 32 orang dengan total pengungsi sebanyak 3.030 jiwa dan rumah hanyut sebanyak 43 unit, kerusakan rumah berat sebanyak 47 unit dan masih banyak lagi.
Sedangkan di Kabupaten Agam jumlah korban meninggal dunia sebanyak 24 orang dengan jumlah pengungsi sebanyak 252 orang dan kerugian berupa rumah hanyut sebanyak 17 unit, rumah rusak berat sebanyak 59 unit dan kerusakan sarana prasarana lainnya. (Bon/Bas)