KAB. BANDUNG,- Pekan ketiga bulan Februari 2018, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD/SMP cair. Namun, turunnya anggaran dua bulan itu dikeluhkan oleh para kepala sekolah (kepsek).
Di Kab. Bandung Jawa Barat, jika sekolah belanja di atas Rp.1 juta untuk barang dan jasa (barjas) meliputi gaji guru honor dan belanja kepentingan sekolah harus melalui Transaksi Non Tunai (TNT). Tak pelak, aturan itu menuai reaksi beragam kepsek.
“BOS cair untuk dua bulan. Namun setelah uang diambil, ada informasi penggunaanya harus TNT, sehingga dari pada jadi masalah uang itu saya kembalikan ke bank,” ungkap salah seorang kepala sekolah saat dikonfirmasi, Senin (5/3/2018).
Kepsek lain mengatakan, penggunaan BOS Rp.1 juta dengan sistem non tunai tidak elegan. “Dan pula, kalau Pemkab Bandung sudah tidak percaya lagi kepada kepala sekolah, sudahlah kembali lagi seperti dulu,” ujarnya.
Kendati demikian, ada pula kepsek yang menyebut sistem TNT itu bagus. Namun menurutnya, harus jelas dan selektif.
“Contohnya, lomba calistung prodak unggulan Kab. Bandung yang didanai dari BOS. Setiap dilaksanakan calistung, sekolah tidak kurang mengeluarkan dana Rp.1.200.000 untuk biaya pendaftaran. Nah belum lagi untuk lomba OSN, O2SN dan PAI. Kalau harus TNT, lalu saya harus transfer uang pada rekening siapa?” ucap sumber setengah bertanya.
Agus SY