SUMEDANG,- Bupati Sumedang, Dr. H. Dony Ahmad Munir telah membuat terobosan baru ketika ada masalah besar di RSUD yang kewalahan melakukan pemulasaraan jenazah di Sumedang. Terobosan itu, kini membuahkan hasil, progress pemakaman di Sumedang relatif aman dan lancar.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas pemulasaraan jenazah di semua Desa di Kabupaten Sumedang. Mereka begitu sigap, dan siap melaksanakan tugas ketika ada saudara kita yang meninggal dunia dan harus di makamkan secara protokol kesehatan,” kata Bupati melalui siaran pers, yang disampaikan Kepala Bidang Komunikasi Publik Dr. Iwa Kuswaeri, Senin (19/7/2021).
Menurut Bupati, dirinya mendapatkan laporan dari petugas yang ada dilapangan bahkan hingga tengah malam mereka masih bekerja.
“Tadi malam pun walau hujan, saya masih terima laporan dari lapangan jika para petugas baru selesai melakuan pemakanan jenazah. Saya sangat terharu, mereka adalah pejuang kemanusiaan. Semoga menjadi ibadah.,” kata Bupati.
Apresiasi juga disampaikan Bupati untuk kru Tim Pemulasaraan Jenazah di RSUD, Puskesmas, dan Rumah sakit swasta lainnya di Sumedang.
“Alhamdulillah. Tim Kita solid. Tim dari Rumah Sakit, Humas, Tim Komunikasi Publik Satgas, PolPP di Kecamatan, Pak Camat termasuk Pak Kapolsek dan Pak Koramil yang hampir tidak pernah absen selalui hadir dalam pengamanan dan pengawasan pemakaman jenazah terkonfirmasi atau probable COVID-19,” ucap Bupati.
Untuk diketahui, dalam beberapa hari terakhir ini jumlah pasien yang meninggal terkait dengan COVID-19, setiap hari cukup banyak. Sehingga petugas di RSUD sempat kewalahan. Selain yang meninggal di RSUD, sebelumnya kalau ada yang meninggal di rumah atau di puskesmas, pemulasaraan dilakukan oleh RSUD. Namun setelah dilakukan evaluasi, Bupati menganjurkan untuk supaya para relawan petugas DKM di Kecamatan dan Desa dibekali dengan protokoler penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) atau petugas Puskesmas yang belajar pemulasaraan jenazah.
Selain itu Bupati menyampaikan arahan bahwa setiap jenazah yang meninggal di rumah atau puskesmas, tidak lagi di bawa ke RSUD, tapi pemulasaraan dilakukan di lokasi. Namun APD dan kantong Mayat serta Peti Mati tetap di sediakan dari Petugas.
“Saya sampaikan kepada Camat dan kepala Puskesmas, untuk memperhatikan himbauan saya ini. Dan Alhamdulillah, berkat komunikasi yang baik. Semuanya berjalan lancar. Selain lebih cepat, beban pemulasaraan juga semakin terdelegasi dan menyebar,” tutup Bupati.
Namun demikian Bupati juga menyampaikan permohonan maaf jika dalam proses pelayanan publik masih ada keterlambatan, seperti proses pemulasaraan jenazah atau pelayanan pengobatan.
“Dari lubuk hati yang paling dalam, saya sampaikan permohonan maaf kepada keluarga besar warga masyarakat Kabupaten Sumedang, jika dalam pelayanan kami kurang maksimal. Terlambat atau terkadang tidak optimal. Saya mohon maaf, baik sebagai pribadi maupun sebagai pimpinan daerah. Hal ini karena situasi yang memang tidak normal. Situasi Darurat, yang harus berpikir cepat, bertindak cepat, terkadang perasaan dan logika tidak. Bagaimana Kami berusaha mengamankan warga. Kadang peraturan Bupati saja, beberapa kali di revisi karena kami terus mengevaluasi untuk kebaikan semuanya,” pungkas Bupati. (bs/hms)