BANDUNG, — Pemerintah Kabupaten Bandung akan mengadopsi Program Kartu Petani Mandiri (KPM) dari Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur. (<TAG> Dadang Suganda)
Demikian disampaikan Bupati Bandung Dadang Supriatna saat kunjungan kerja ke Kantor Bupati Bojonegoro yang diterima langsung Bupati Bojonegoro Anna Muawannah di Ruang Batik Madrim, Jumat (15/10/2021). (<TAG> Dadang Suganda).
Pemkab Bojonegoro sudah beberapa tahun belakangan ini mengimplementasikan Kartu Petani Mandiri (KPM). Di Kabupaten Bandung sendiri Bupati Bandung sendiri sudah memperkenalkan Kartu Tani Si Bedas (Sistem Bertani Dengan Agro Solution) yang siap diimplementasikan.
Kartu Tani Sibedas ini merupakan janji politiknya saat kampanye Pilkada Kabupaten Bandung 2020 dan kini sudah menjadi program prioritas setelah ia bersama Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan dilantik.
“Ibu Bupati Bojonegoro ini punya inovasi-inovasi yang sangat luar biasa, sehingga saya datang ke sini untuk belajar dan sharing informasi. Salah satunya inovasi Kartu Petani Mandiri (KPM) di sini yang tampaknya cocok untuk diterapkan di Kabupaten Bandung,” ujar Dadang Supriatna.
Kang DS panggilan akrabnya menyebut Kartu Tani Si Bedas merupakan salah satu program unggulan Bandung Bedas, selain program Kartu Wirausaha dan Kartu Guru Ngaji.
“Jadi, setelah kita studi komparatif dengan Bojonegoro, insya Allah kita akan adopsi semua regulasi yang berkaitan dengan bagaimana pemberian bantuan hibah atau bantuan sosial dan termasuk intervensi anggaran terhadap kegiatan para petani,” ungkap kang DS.
Dadang mengatakan, Kabupaten Bandung merupakan daerah agraris dengan lahan pertanian mencapai 92 ribu hektar, dengan lahan sawahnya 30 ribu hektare.
“Sehingga saya sengaja datang ke sini untuk melakukan studi kompratif. Saya berharap program KPM Bojonegoro ini bisa dikembangkan dilaksanakan di Kabupaten Bandung, sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para petani di Kabupaten Bandung,” ungkapnya. **