HONG KONG,-– Para buruh migran di Hong Kong yang tergabung dalam Badan pengurus Luar Negeri (BPLN) dalam Aliansi Nasionalis Nusantara (Antar) mempercayakan masa depannya kepada Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024-2029.
“Meski jauh dari Indonesia, tapi hati kami selalu berada di Tanah Air. Kecintaan pada republik, akan kami tegaskan dengan memilih Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI dan Rony Talapessy sebagai anggota DPR,” kata Ketua BPLN Antar Hong Kong, Sri Haryati, seusai deklarasi, di Teluk Causeway, Hong Kong, Minggu (3/9/2023)
Didampingi Sekretaris Antar Hong Kong, Lilik Emanuel, Sri Haryati mengatakan, sambutan pekerja migran terhadap Ganjar sangat antusias. Sama dengan perlakukan migran Hong Kong kepada Jokowi 2014 dan 2019, Ganjar diharapkan mampu memajukan Indonesia.
“Kami ingin ada lapangan kerja di Indonesia yang imbalan sama dengan di Hong Kong. Sehingga kami tak perlu jauh-jauh lagi. Dari tiga bakal calon, hanya Ganjar Pranowo yang kami nilai bisa mengemban tugas memajukan Indonesia,” kata Sri.
Dengan acara sederhana namun sangat berkesan mendalam dan penuh makna, BPLN Hong Kong membaca lima butir deklarasi, yakni sebagai berikut:
Setia kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dan siap senantiasa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selalu menjunjung semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Mendukung regenerasi kepemimpinan nasional secara jujur adil aman dan damai guna keberlangsungan cita-cita keutuhan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.
Mendukung Bapak Haji Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden Republik Indonesia 2024-2029.
Sri mengatakan, bagi para pekerja migran tidak ada hambatan dalam memilih, sebab pemerintah Hong Kong menghargai hak politik migran. Yaitu dengan mengeluarkan aturan libur bagi migran, pada saat Pilpres 2024 nanti.
Seperti tahun 2014 dan 2019, pemerintah Hong Kong meliburkan migran pada saat Pilpres, sehingga para migran bebas mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dikelola Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong. (Abas)