SUMEDANG,– Dalam rangka menghadapi lonjakan jumlah kematian akibat pandemi Covid 19, Forkopimcam Pamulihan beserta MUI, Kepala Puskesmas Pamulihan menggelar pelatihan pemulasaran jenazah khusus bagi pasien positif Covid 19, di Aula Kecamatan Pamulihan, Selasa (29/6).
Camat Pamulihan, Drs. Herry Hardjadinata mengatakan, seiring bertambahnya orang terpapar Covid-19 di Kabupaten Sumedang, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir melalui sekretaris daerah mengeluarkan instruksi kepada kecamatan untuk membentuk tim pemulasaran jenasah khusus pasien Covid-19 di tiap desa.
“Tiap desa harus ada tim pemulasaran jenazah. Satu desa itu peserta pelatihannya 2 orang. Nantinya, dua orang tersebut menjadi tim pemulasaran jenazah sesuai protokol kesehatan sebagaimana arahan tenaga medis,” kata Herry.
Ia menambahkan, di Kecamatan Pamulihan sendiri ada 11 desa. Dalam satu desa ada dua tim yang terdiri tim pemulasaran jenazah untuk laki-laki dan perempuan.
“Diharapkan masyarakat di tiap desa mandiri dan tahu tata cara pemulasaran jenazah khusus pasien Covid-19. Nantinya, yang dua orang ini akan menyampaikan ilmunya ke masayarakat di tiap desa. Sehingga, apabila ada pasien Covid yang meninggal dunia, maka tinggal diurus sesuai protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Pamulihan, diwakili R. Achmad Suhud mengatakan, masyarakat bisa menjadi petugas gugus tugas terdepan dalam penanganan Covid-19, tentunya dengan pelatihan terlebih dahulu. Semisal, cara pemulasaran jenazah khusus pasien Covid-19 sesuai protokol kesehatan yang ketat.
“Untuk pengamanan mayat Covid-19, masyarakat bisa membuat cairan disinsfektan sendiri dari soklin lantai atau risol dengan dicampur 5 liter air. Puskesmas juga menyediakan hazmat untuk pakaian petugas pemulasaran jenazah,” ujarnya.
Petugas pemulasaran wajib memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. Seperti memakai hazmat, sarung tangan karet, sepatu boot, masker, kaca mata (google), dan face shile. (Abas)