KAB. BANDUNG – Kondisi Sungai Cisangkuy yang dulu kerap tercemar oleh sampah maupun limbah industri, kini telah berangsur pulih. Hal ini tampak dari aktifitas warga yang hampir setiap sore memancing ikan di sekitar jembatan muara Sungai Cibabakan (hilir Sungai Cipalasari), Kampung Sepen, dan juga Sungai Citalugtug, Desa Sukasari, Kecamatan Pameungpeuk.
“Alhamdulillah, sekarang Sungai Cisangkuy bersih, kalau dulu masih banyak limbah,” kata Cece Hasanudin, warga Bojongpulus RT 03 RW 09, Desa Sukasari, saat ditemui oleh pewarta disela kegiatannya memancing ikan menggunakan slingshot, (27/5/2022).
Saat ditanya ikan apa saja yang banyak didapat oleh Cece dan pemancing lainnya, dijawabnya bahwa terbanyak yang didapat dan dibawa pulang adalah ikan nila dan ikan gabus.
“Ikan nila dan gabus, alhamdulillah sekarang banyak,” ujarnya.
Diungkapkan oleh Cece, sebelum hadirnya TNI dari Satgas Citarum, Sungai Cisangkuy ini hanya didominasi oleh ikan sapu sapu.
“Saya sudah setahunan kegiatan memancing ikan disini, kalau dulu palingan ikan sapu sapu yang banyak, kalau seperti ikan nila sangat jarang,” ungkapnya.
Satgas Citarum Sektor 21 khususnya di wilayah Sungai Cisangkuy, dalam membina industri penghasil limbah cair yang berpotensi mencemari aliran sungai, dikenal tegas. Perusahaan yang diketahui membuang hasil olahan limbahnya dengan tidak maksimal, bisa dipastikan saluran pembuangan limbahnya akan dilokalisir yang tujuannya bukan untuk mempersulit perusahaan tetapi untuk mendorong perusahaan tersebut membenahi proses IPAL agar hasilnya ramah lingkungan.
Tindakan tegas tersebut bukan tanpa alasan, fakta di lapangan bilamana anak Sungai Cisangkuy tercemar limbah berbahaya dan beracun, mungkin hanya dalam hitungan menit atau jam industri membuang limbahnya tanpa diolah maksimal, bukan saja ikan endemik yang mati, tetapi juga ikan sapu sapu yang dikenal tahan terhadap limbah. Selain itu, warna dan bau kimia dari air sungai yang tercemar tersebut sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar.
“Sebelum ada Satgas Citarum dari TNI masuk, seringkali kalau malam sungai ini bau limbah sampai ke rumah,” ungkap Ibu Tina, warga RW 04 Desa Langensari yang memiliki usaha warung dirumahnya yang tidak jauh dari Sungai Cisangkuy.
“Alhamdulillah, sekarang sudah jarang,” ujar Ibu Tina saat berbincang dengan pewarta beberapa waktu lalu.
Senada dengan itu, Harun, warga RT 04 RW 03, juga berterimakasih dan mengapresiasi kinerja dari Sektor 21 Satgas Citarum.
“Terimakasih kepada Satgas Citarum, Sungai Cisangkuy sekarang lebih baik, yang juga sudah membantu pembangunan bak sampah disini. Sehingga sampah warga disini bisa dikelola dengan lebih baik lagi,” jelasnya.
Meningkatnya kualitas air Sungai Cisangkuy ini juga diapresiasi oleh elemen masyarakat dari LSM PMPRI (Pemuda Mandiri Peduli Rakyat) yang selama ini ikut berperan aktif berkontribusi dalam kegiatan Satgas Citarum.
“Sebagai bagian dari warga Jawa Barat, tentunya kami akan mengawal Citarum Harum. Dengan adanya kemajuan di Sungai Cisangkuy, kami bersyukur, mudah-mudahan kondisinya terus meningkat seperti yang kita harapkan bersama. DAS Citarum bersih dari sampah dan limbah industri,” kata Ketua Umum LSM PMPRI, Rohimat atau yang lebih dikenal dengan panggilan Joker, (30/5/2022).
LSM PMPRI sendiri merupakan salasatu elemen masyarakat yang aktif membantu Sektor 21 Satgas Citarum dalam menelusuri siluman limbah pabrik. Selain itu juga pernah menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Jabar dan DLH Cimahi terkait dengan maraknya pencemaran limbah industri yang merusak ekosistem ini.
Terpisah, Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Kolonel Arh Wahyu Jiantono, yang juga berkesempatan melihat langsung aktifitas warga di sekitar Sungai Cisangkuy yang sedang memancing ikan, mengaku cukup senang.
“Disana (Sungai Cisangkuy) sudah banyak yang memancing ikan,” ujarnya.
Ia berharap, kondisi Sungai Cisangkuy perkembangan ekosistemnya semakin membaik.
“Alhamdulillah. Intinya, kita harus bisa saling mengingatkan jika ada yang membuang sampah atau limbah ke media lingkungan atau sungai. Karena bila kondisi sungai kotor, akan berdampak pada terganggunya ekosistem dan juga bisa menimbulkan potensi kerugian lainnya bagi masyarakat,” pesannya.
Sektor 21 Satgas Citarum sendiri saat ini sedang melaksanakan pengerukan dan penataan bantaran Sungai Cisangkuy. Diharapkan pada kegiatan normalisasi tersebut, selain meminimalisir banjir, juga dapat meningkatkan produktifitas masyarakat dengan terbangunnya sejumlah jalan inspeksi.*