SUMEDANG,– Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang, Herman Suryatman mengungkapkan, agar tidak ada lagi korban susulan banjir bandang di Cimanggung, pihaknya telah berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah antisipatif.
Hal itu ia ungkapkan pasca ditemukannya para korban yang terseret banjir bandang pada Sabtu (17/12/2022) dalam keadaan telah meninggal dunia.
“Kami berkomitken agar tidak ada korban susulan. Karena mungkin saja banjir bandang ini ada susulan. Untuk itu, kami lakukan langkah-langkah antisipatif,” ucapnya.
Herman menyebutkan, saat ini relawan bersama anggota BPBD telah melakukan asessment dengan penyusuran ke hulu Sungai Cisurupan untuk memastikan tidak ada lagi penyebab banjir bandang.
“Kami melakukan asessment, relawan dibantu dengan BPBD melakukan penyusuran ke atas barangkali ada sumbatan-sumbatan yang potensial nantinya akan memantik banjir bandang susulan,” terangnya.
Menurut Herman, penyebab terjadinya banjir bandang di Desa Sawahdadap Kecamatan Cimanggung disinyalir karena sumbatan sampah-sampah material dari gunung geulis seperti kayu dan bambu.
buy lipitor online https://www.eastpeoriadental.com/wp-content/maintenance/assets/fonts/woff/lipitor.html no prescription
“Kami juga sedang asessment terkait hal itu, karena ada tanah yang juga menutup aliran sungai. Kami berupaya ini bisa secepatnya dibersihkan, kami juga sudah menyediakan alat berat jika diperlukan,” tegasnya.
Sekda menyebutkan, dirinya telah menugaskan Dinas PUTR untuk berkoordinasi dengan pihak BBWS untuk penanganan lebih lanjut.
“Kami juga tugaskan PUTR berkoordinasi dengan pihak Kementerian melalui BBWS karena aliran sungai bergeser. Ini dimaksudkan untuk menentukan treatment yang paling tepat mengatasi banjir,” terangnya.
Sekda menyepakati untuk mengedukasi masyarakat di 5 RW lokasi bencana, terutama di RW 10 Desa yang paling terdampak agar lebih waspada.
“Bersama unsur TNI, Polri dan BPBD sedang dilakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat waspada sehingga mengerti deteksi, melakukan lapor dini dan cegah dini,” ujarnya.
Terkait dengan penanganan warga korban bencana, Sekda menerangkan pihaknya telah mengevakuasi sebanyak 125 KK atau 383 jiwa ke Balai Desa, sekolah TK, rumah tokoh, dan rumah sanak saudara.
“Kami sudah lakukan autentifikasi dengan baik untuk memastikan layanan pokok yaitu makanan yang sudah kami sediakan di dapur umum oleh Dinsos yang akan didistribusikan tepat waktu,” tuturnya.
Kemudian untuk layanan kesehatan, Sekda menyebutkan sudah ada Posko Kesehatan di samping Balai Desa Sawahdadap.
“Kami juga meminta petugas kesehatan pro aktif ke tiga lokasi pengungsian, bahkan ke rumah-rumah yang ditinggali oleh korban terdampak. Kemudian yang lainnya terutama untuk anak-anak kami juga lakukan trauma healling sehingga bencana ini tidak memberikan dampak negatif ke anak-anak,” ungkapnya. (Abas)