BANYUMAS – Demi tercapainya pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Satuan Teritorial, anggota Makorem 071/Wijayakusuma dituntut untuk selalu tampil prima dan sehat serta terhindar dari segala penyakit. Guna untuk menunjang kesehatan anggotanya baik prajurit dan PNS-nya, Makorem 071/Wijayakusuma melaksanakan suntik vaksin Hepatitis B tahap 2 di Gedung Pertemuan A. Yani Makorem 071/Wk, Senin (26/11/2018).
Pemberian suntik vaksin Hepatitis B tahap 2 merupakan program kesehatan Angkatan Darat dan dilaksanakan dengan tujuan agar prajurit dan PNS terhindar dari penyakit hepatitis.
Kasipersrem 071/Wijayakusuma Letkol Caj Ngatino, B.A., mewakili Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M., M.Han menyampaikan, kedepan tugas prajurit akan semakin berat, untuk itu semua prajurit harus rutin memeriksakan kesehatannya secara berkala sesuai dengan program yang telah ditentukan sehingga tugas seberat apapun dapat dilaksanakan dengan baik.
“Kegiatan pemberian vaksin tahap ke -2 hari ini nantinya akan dilanjutkan dengan tahap berikutnya. Namun pelaksanaan pemberian vaksin kali ini kurang maksimal karena sebagian besar anggota melaksanakan kegiatan di lapangan. Harapan kami, nantinya pelaksanaan vaksin bisa dilakukan kembali pada saat kegiatan tidak terlalu padat sehingga seluruh anggota Makorem 071/Wijayakusuma dapat menggunakan kesempatan suntik vaksin hepatitis ini sebaik-baiknya.” terangnya.
Ketua Tim Keslap Rumkit TK III 04.06.01 Wijayakusuma Purwokerto Lettu Ckm Alfian mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga sistem Imun yang dapat menunjang kesehatan prajurit di masa mendatang. “Pentingnya kesehatan dalam mendukung pelaksanaan tugas maka perlu dan penting untuk dilaksanakan pengecekan kesehatan guna mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat menggangu tugas pokok dan aktivitas sehari-harinya,”ujarnya.
Lettu Ckm Alfian menghimbau, seluruh prajurit TNI dan PNS Makorem 071/Wijayakusuma lebih peka terhadap kesehatan masing-masing, mengingat tugas dan tanggung jawab semakin berat.
“Apabila tidak diantisipasi mulai sekarang, maka dampaknya bisa berakibat fatal. Lebih baik mencegah dari pada mengobati,” ujarnya.
Ari S – Triswo