SUMEDANG, — Ribuan masyarakat Kabupaten Sumedang saksikan Festival Seni Budaya Sunda yang di inisiasi oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Maruarar Sirait di Gedung Sarana Olahraga Graha Satria Jatinangor, Minggu (15/4/2018).
Ketua Pelaksana kegiatan, Joko Loyor mengatakan, selain dalam rangka peringatan HUT Kab. Sumedang Ke – 440, Hari jadi Kec. Jatinangor Ke – 18 kegiatan itu pun digelar bertepatan dengan kunjungan reses anggota DPR RI Maruarar Sirait.
“Kegiatan festival seni budaya sunda reak barong ini di ikuti oleh 56 grup se Kab. Sumedang yang terdiri dari 2.329 orang peserta pemain,” katanya.
Tak hanya itu, Joko memaparkan, bahwa saking banyaknya grup dan peserta yang mengikuti kegiatan itu, Original Rekor Indonesia (ORI) memberikan sejumlah penghargaan dan menjadikan Maruarar Sirait sebagai Duta ORI.
“Pada kesempatan ini, ORI berikan rekor peserta festival seni budaya sunda reak barong terbanyak dan memberikan penghargaan kepada Maruarar Sirait sebagai kreator kegiatan Seni Budaya Sunda reak barong di Sumedang,” ucapnya.
Joko Loyor mengatakan, adapun sejumlah penilaian yang dilakukan oleh juri pada featival itu berupa, penilaian atraksi barong, kreasi barong, kostum terbaik, nayaga terpilih, juru kawih terpilih dan terompet terpilih.
Sementara itu, Maruarar Sirait mengemukakan, bahwa Seni budaya Sunda tidak boleh pudar atau malah sirna, oleh sebab itu, Maruarar berharap kepada para pelaku sendi kebudayaan sunda yang ada di Sumedang harus tetap menjaga dan melestarikannya.
“Kegiatan ini merupakan salahsatu upaya dalam pelestarian seni budaya sunda khususnya seni reak barong yang ada di Sumedang, seba, melalui berbagai event lah seni dan kebudayaan akan semakin kuat hingga ke anak cucu kita,” terangnya.
Dapat kita saksikan, lanjut Maruarar, berbagai jenis kesenian khas sunda yang di tampilkan tadi berupa, Singa depok, jaipong, reak, barong, pencak silat dan lain sebagainya, itu merupakan kekayaan seni di daerah yang harus dilestarikan sebab, seni dan kebudayaan merupakan jati diri sebuah bangsa.
“Namun demikian, agar seni dan kebudayaan itu tetap ada maka, peran semua pihak terkait lah yang harus mempertahankan dan memajukannya,” ujarnya.
Dengan rekor ORI yang diraihnya, Maruarar mengakui, bangga dan tidak menyangka sebab, kiprahnya dalam memajukan seni budaya reak di Sumedang sudah menjadi kewajibannya sebagi wakil rakyat.
“Setelah menyerap aspirasi dari para penggiat seni budaya Sunda di Sumedang, mereka menginginkan seni budaya sunda tetap ada dan lestari. kedepan, pada bulan Agustus 2018 kami akan menggelar dan pecahkan rekor kembali terkait seni budaya daerah di Sumedang,” pungkasnya. (abas)