CIREBON,– Sebagai pejabat publik dan orang nomor satu di desa tentunya harus ekstra full dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakatnya baik secara internal maupun kedinasaan.
Di salah satu desa yang ada di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat justru berbanding terbalik, seorang kuwu yang sudah dijadikan atau dipilih oleh masyarakat justru jarang hadir bahkan diduga tidak masuk kantor desa selama 4 bulan.
Hal ini terjadi di Desa Beberan Kecamatan Palimanan. Seorang kuwu yang diduga tidak masuk kantor selama 4 bulan beralasan akibat pandemi Covid-19. Mungkin alibi tersebut yang membuatnya absen dari kegiatan desa, padahal diketahuinya bahwa pentingya pelayanan masyarakat itu harus diutamakan di massa sulit seperti ini.
Sementara itu, Kuwu Desa Beberan H.Maknun saat dihubungi via pesan singkatnya pada Kamis malam sekitar jam 18:30 Wib 16/07/2020 memberikan jawaban.
“Maaf berita itu tidak benar apalagi sekarang lagi pandemi PSBB, akang pasti lebih banyak tahu aturan dari saya, mungkin lebih paham. Terima kasih atas infonya,” jawab kuwu.
Menurut informasi dari salah satu masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya, setiap ada masyarakat yang ingin membuat sesuatu di desa, pasti kuwu tidak ada.
“Dan ketika harus meminta tanda tanganpun pasti ke rumahnya atau selalu memakai atas nama perangkat desa. Ya menurut info juga seperti itu, kuwu tidak masuk kerja selama kurang lebih 4 bulan,” bebernya.
Pada Jumat (17/07/2020) tim pewarta mendatangi desa tersebut untuk mencari informasi dan di sana tidak bertemu dengan kuwunya.
Ketika mempertanyakan tentang kuwu yang jarang ngantor atau bolos, perangkat desa tersebut tidak bisa menjelaskan malah menyuruh bertemu dengan Ulis (Sekdes).
“Pak Kuwu itu ngantor tapi tidak lama, paling satu jam di kantor hanya mengontrol anak buahnya terus pergi lagi dengan izin ke kantor kecamatan dan kantor Pemda di Sumber, kalaupun lama juga kalau ada kegiatan yang bersifat Urgen,” ucapnya. (One-to)