BANDUNG, — Pemerintah Kabupaten Bandung akan melakukan pendataan terhadap pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Bandung. Hal tersebut dilakukan agar terdapat database yang jelas, sehingga kedepannya Pemerintah Kabupaten Bandung bisa lebih mudah dalam memberikan bantuan modal kepada para pelaku ekonomi kreatif.<TAG>Dadang Suganda>KPK>
Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan gerakan ekonomi kreatif sangat dibutuhkan didalam kondisi pandemi Covid-19 dan dalam upaya untuk melakukan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).TAG>Dadang Suganda>KPK>
“Dalam rangka pertumbuhan ekonomi ini, yang masih bertahan yaitu ekonomi kreatif,” ujar Dadang pekan lalu.
Di Kabupaten Bandung sendiri, kata Dadang pada setiap kecamatannya diyakini memiliki produk ekonomi kreatif yang bervariatif. Dadang mencontohkan di Cipelah Kecamatan Rancabali itu ada penghasil gula aren dan lainnya. Di kecamatan Majalaya ada Brondong.
“Saya yakin setiap desa melebihi sepuluh bidang ekonomi kreatif, ini yang perlu di data,” katanya.
Menurut Dadang, Pemerintah Kabupaten Bandung memiliki program bantuan modal usaha tanpa bunga yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Dimana dalam pelaksanaannya akan ada pengawasan langsung di lapangan.
“Jadi intervensi anggaran dalam konteks perbankan, disini perbankan telat memberikan distribusi kredit. Ya mungkin bank mempertahankan, jangan sampai NPAnya tinggi. Tapi sekarang kan sudah mulai pulih, makanya kita perlu pendataan jumlah pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung,” ujar Dadang.
Untuk proses pemasaran produk ekonomi kreatif, Dadang akan menggabungkannya dengan sektor wisata hingga penyedia jasa travel.
“DI tiap kecamatan itu kan ada rumah komoditi, yang bisa digunakan sebagai marketing. Dan diharapkan kedepannya ada semacam rest area yaitu tempat untuk memasarkan produk para pelaku UMKM atau ekraf kita,” ungkapnya. **