KAB. BANDUNG – Sudah 66 hari Subsektor 06 Citepus mengeruk sedimen/lumpur sepanjang 2 km dan lebar 10 meter menggunakan 2 alat berat dan pengangkutannya dengan 3 truk. Sedimentasi itu kini menumpuk di Kp. Sekeandur Desa Cangkuang Wetan Kec. Dayeuhkolot.
Dansektor 21 Kol. Inf. Yusep Sudrajat mengemukakannya saat Sabtu kemaren (7/9/2019) mengecek tumpukan sampah di sungai Citepus dampak dari hujan yang mengguyur Kota Bandung hingga sampah-sampah terbawa hanyut ke sungai Citepus.
Rencananya, kata Kolonel Yusep, pada September tugas pengerukan sedimen dan pengangkatan sampah selesai. Namun kenyataannya melihat kondisinya tidak mungkin dapat selesai. Diperkirakan dapat diselesaikan dalam 2 bulan sampai muara Citepus di sungai Citarum.
Hasil pengerukan pun menjadi masalah pula karena sedimen sudah menggunung dan berada di tanah milik masyarakat. Perlu penyaluran dan diharapkan masyarakat. Karena tanah yang menggunung itu khawatir longsor.
“Ini perlu pemecahan. Demikian pula dengan 3 truk pengangkut yang berada di tanah warga juga menjadi persoalan karena armada penangkutan kurang sehingga menjadi keterlambatan pengangkutan. Kalau untuk 2 unit alat berat, kita sudah cukuplah. Kita berterima kasih pada warga yang telah mau meminjamkan stokfile, itu sangat membantu kami”, tegas Dansektor 21.
Sementara Dansektor pun mengecek tumpukan sampah kiriman dari Kota Bandung akibat hujan lebat pada yang terbawa hanyut aliran sungai Citepus pada Jumat kemaren (6/9).
Karena itu, Dansektor 21 Kol. Yusep memerintahkan Dabsubsektor 06, Peltu Edy Purwanto bersama Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bandung segera mengangkat tumpukan sampah yang ada di sungai Citepus.
Elly