SUMEDANG,- Dansektor 21 Satgas Citarum Harum memaparkan program Citarum Harum di depan 9 anak-anak muda dari negara ASEAN, masing-masing dari Kamboja, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam, Rabu (27/2-19) di Desa Sindang Pakuon, Kecamatan Cimanggung, Kab. Sumedang.
Dalam pemaparannya itu Dansektor 21 Kol. Inf. Yusep Sudrajat berharap kepada 9 anak muda ASEAN itu agar menjelaskan sejujur-jujurnya kepada masyarakat di negaranya tentang apa yang dilihatnya soal Citarum.
“Jika terlihat masih kotor katakan kotornya dan jika sudah bersih juga katakan sejujurnya sudah bersih. Karena kita sangat sedih saat dinilai Citarum sebagai sungai terkotor di dunia hingga turun Perpres No. 15 tahun 2018 sebagai kepedulian Presiden Jokowi terhadap sungai Citarum,” jelasnya.
Dalam pemaparannya itu, Kol. Inf. Yusep menjelaskan tentang berbagai masalah sungai Citarum sebelum dan sesudah TNI turun dalam program Citarum Harum sebagaimana tercermin dalam Perpres No.
buy nolvadex generic https://noprescriptionrxbuyonline.com/nolvadex.html over the counter
15 Thn 2018.
Lingkungan Citarum, kata Kol. Yusep, banyak masalah, Gunung Wayang di Pacet Kecamatan Ciparay sebagai penyimpan air terbanyak, menjadi gundul hingga untuk menghijaukan kembali memerlukan 126 juta bibit pohon keras dengan biaya mencapai Rp. 4 triliun dan belum yang lainnya.
Karena itu, ucap Dansektor 21, jika warga Desa Sindang Pakuon perlu bak sampah ukuran 10 kali 10 M untuk membuang sampah, hendaknya lapor saja kepada Satgas sehingga dapat diwujudkan.
Sementara, Assisten Program Jakarta dan Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL), Ida Murni mengemukakan, inisiatif yang dicetuskan para anak muda ASEAN ini selaras dengan program YBUL salah satu misinya mengembangkan kesehatan sanitasi dan air bersih bagi masyarakat.
Sedangkan para anak muda ASEAN ini di Kab. Sumedang yang telah 2 minggu, menitikberatkan pada kampanye air bersih. “Semoga program ini bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat Sumedang.
Seusai pemaparan itu, Kol. Inf. Yusep Sudrajat bersilaturahim kepada pimpinan, para santri Pesantren Nurul Iman dan masyarakat Desa Cihanjuang untuk menyosialisasi program Citarum Harum.
Kol. Yusep menurut programnya akan terus melakukan kunjungan safari semacam ini. Karena itu, seluruh Dansubsektor di Sektor 21 diperintahkan segera membuat rencana dengan pondok pesantren, Sekolah Menengah Atas, Perguruan Tinggi dan Pemerintah Desa yang akan dikunjungi secara safari sampai semua Subsektor dikunjunginya.
Elly