CIMAHI, — Sektor 21 Satgas Citarum harum tetap konsisten melaksanakan pengecekan dan pemantauan terhadap perusahaan-perusahaan yang memproduksi limbah.
Demikian disampaikan Dansektor 24 Satgas Citarum Kolonel Inf. Yusep Sudrajat, Kamis (24/1/2019).
“Hari ini kebetulan kita masuk ke salahsatu PT yang ada di Cibaligo Cimahi yaitu Nickcrome Indojaya,” kata Dansektor 21.
Yusep mengakui selama ini gencar melakukan sosialisasi terhadap pabrik tekstil, namun hari ini beralih ke perusahaan yang mengcrom pelapisan sparepart sepeda motor.
“Jika pengolahan ipalnya tidak dilakukan dengan baik akan membahayakan juga bagi ekosistim daerah aliran sungai Citarum,” ujar Yusep.
Produksi limbah di PT tersebut sekitar 40-50 kubik perhari yang dibuang ke aliran sungai Citarum dengan jumlah pekerja 60 orang.
“Kita harus konsen untuk melihat sejauhmana limbah tersebut dikelola dengan baik atau sebaliknya,” tegas Yusep.
Yusup menjelaskan, sekarang hampir semua PT yang ada di wilayah sektor 21 ini, airnya bening ,ikan hidup di outlet akhir, itu baru dibuang ke DAS Ciatrum.
“Kita berharap ini dipertahankan untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Barat, kita ucapkan terima kasih, mudah-mudahan semua PT, pabrik yang memproduksi limbah dikelola dengan baik,” jelasnya.
Sementara itu menurut Eddy pemilik perusahaan mengatakan sejak bediri 30 tahun yang lalu sejak membangun perusahaan berikut limbahnya sudah disiapkan dengan baik karena mengambil teknologi dari Jepang .
“Kita sayangkan memang dari dulu selalu airnya hitam, biru, merah kita lihat di jalan industri itu, tapi saya juga terkejut juga dengan hanya dalam waktu 9 bulan ini air nya di semua pembuangan sudah bening-bening,” kata Eddy.
Eddy berharap selanjutnya juga begitu, terutama yang ada di bidang model yang kaya kita ini, sudah semua pakai proses limbah. Pabrik yang lain jangan buang langsung aja, karena bagi kita dirugikan karena saingan bisnisnya ga karuan, yang satu buang limbah tanpa biaya sementara kita memakai biaya.
“Bagi kita ini dirugikan di kita itu disebut harganya mahal-mahal padahal kita standarnya segitu dari dulu, sehingga kita jadi kalah order. Dengan adanya aturan dari pemerintah ini (perpres) luar biasa sekali semoga semuanya tertib dan bersaing dengan sehat,” ungkap Eddy.
buy flagyl online https://www.islington-chiropractic.co.uk/wp-content/themes/twentynineteen/inc/php/flagyl.html no prescription
Selain itu Dansektor juga menggelar pengecekan di pabrik yang kedua, yaitu perusahaan bergerak dibidang cat yakni PT. Indowira Putra Paint Factori.
“Kita sidak Ke dua perusahaan dan yang kedua ini bergerak dibidang produksi Cat, yaitu PT. Indowira Putra Paint Factori dengan jumlah pekerja ada 200 orang,” tegas Yusep.
Satgas citarum, ucap Yusep sudah melihat hasil limbahnya, kita lihat airnya bening, ikan koi hidup disitu.
Amanat Perpres No. 15 thn 2018 yang turun pada satgas, turun kepada Dansektor adalah salah satunya mengembalikan ekosistim DAS Citarum, dimana kita tahu sendiri bahwa akhir-akhir ini di sungai Citarum dan anak-anak sungainya semua tidak ada biota yang hidup karena memang sudah tercemar semua.
Sesuai Perpres turun bulan Maret, ini dari Pak Presiden langsung untuk Satgas Citarum agar mengembalikan fungsi DAS Citarum.
Sehingga perusahaan, timpal dia apapun yang ada aliran DAS Citarum harus clear, artinya disampimg airnya sudah bening, juga tidak membahayakan biota sepanjang sungai itu. Sehingga ikan, belut, lele dan lain-lainnya bisa hidup kembali seperti dulu, ini bukan untuk Satgas tapi untuk masyarakat.
“Mari kita sama sama jaga sungai Citarum ini, saat ini hampir semua perusahaan yang saya datangi rata-rata ipalnya sdh mulai membaik,” tegas Yusep.
Raymond wikono sebagai Direktur operasional didampingi personil personalia menjelaskan, untuk satgas Citarum harum menurut dia sudah membantu banyak.
“Kita secara dari sisi pabrik dan sisi perusahaan sudah berkomitmen untuk melakukan hal tersebut karena itu penting, kita bekerja bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tapi untuk masyarakat sekitar terutama lingkungan hidup karena kita hidup dari lingkungan sekitar juga,” katanya.
Elly