SUMEDANG, — Dansektor 21 Satgas Citarum Harum, Kol. Inf. Yusep Sudrajat menyatakan, jika Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) seperti di pabrik benang PT. Polyfin Canggih di Jalan Raya Rancaekek Kab. Sumedang, Satgas tidak akan ribet.
Penegasannya itu disampaikan saat inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik benang PT. Polyfin Canggih yang memiliki 1.700 karyawan dan bergerak dalam pembuatan benang dari polyester itu, Kamis (2/5-2019) yang diterima manajemen pabrik.
Dansektor sendiri menyaksikan pembuangan limbahnya sehari mencapai 300 liter kubik. Di tempat pembuangan outletnya ada 3 kolam berisi ikan-ikan yang hidup dan segar-segar. “Kita berharap, semua pabrik bisa seperti di PT. Polyfin,” jelasnya.
Untuk itu Dansektor 21 menyatakan terima kasih kepada manajemen pabrik dengan kondisi IPALnya yang terpelihara dengan baik sehingga tugas Satgas Citarum Harum bisa lebih ringan, tidak ribet. Sementara pabrik yang ribet banyak argumentasi ikhwal limbah kotornya.
Kolonel Yusep menilai pabrik ini sudah lama mengelola IPALnya dengan baik dan sudah tahunan. Ini terlihat dari kondisi bangunannya. Dengan demikian diharapkan pabrik ini menjadi trigger bagi pabrik lainnya.
Ternyata, katanya, jika pengusaha peduli lingkungan dapat memelihara IPAL dengan baik dan tentu dengan biaya yang cukup besar.
Karena itu, ia menyatakan terima kasih kepada segenap manajemen yang telah memelihara IPALnya dengan baik hingga terpeliharanya pula lingkungan yang bersih.
Sementara, Manager IPAL pabrik, Suganda Permana menyatakan pengelolaan IPAL di pabrik ini sudah dilakukan sejak awal berdirinya tahun 1993 dan mulai proses produksi pada tahun 1994.
Untuk program Citarum Harum, kata Suganda, tidak ada masalah karena sudah biasa melakukan proses seperti ini dan bagi program Citarum Harum ada atau tidak ada program ini pabrik sudah komitmen terhadap lingkungan.
Elly