KAB. BANDUNG,- Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang sudah ditetapkan dan masuk 10 desa wisata dari 280 desa di Kabupaten Bandung ternyata benar-benar kaya akan khasanah budaya Sunda.
Sebut saja sejumlah budaya Sunda produk Desa Cinunuk warisan leluhur di antaranya benjang, pencak silat, wayang golek, reak, bajidoran, sisingaan dan dogdog. Belum lagi hadirnya “Kampung Seni” di Kampung Cibolerang RW 09 dan “Saung Budaya Yoyon” di Komplek Griya Cinunuk Indah (GCI) RW 17 yang jadi ruang publik para kreator seniman dalam berkreasi dan unjuk kebolehan. Ditambah lagi Kades Cinunuk, H.
buy zoloft online https://yourcialisrx.com/dir/zoloft.html no prescription
Sesep Ruhiat jadi Ketua Seni Benjang Kabupaten Bandung.
Sayang jika potensi besar budaya Sunda di Desa Cinunuk ini tak mendapat sentuhan serius dari sejumlah pihak. Berharap, pasca Gubenur Jabar, Ridwan Kamil datang ke Saung Budaya Yoyon, Agustus lalu saat nonton pagelaran wayang golek jadi angin segar dan budaya sunda di Cinunuk tetap lestari, dilirik dan berkembang. Apalagi orang nomor satu di Jabar ini, saat “ngalongok” Saung Budaya Yoyon mengapresiasi dan terkesima dengan khasanah budaya Sunda di Cinunuk.
Orang nomor 1 di Jabar ini berharap seni budaya Sunda di Cinunuk benar-benar lestari dan berkembang.
Sejumlah tokoh masyarakat di Desa Cinunuk pun mengapresiasi potensi budaya Sunda di Cinunuk ini. “Saya selaku warga Cinunuk mengapresiasi dan terkesima dengan potensi budaya Sunda di Cinunuk.
Benar, jika ingin tetap lestari, dilirik, dan berkembang serta jadi tontonan menarik perlu sentuhan dan turun tangan sejumlah pihak,”kata Dr. Agus Rahmat, warga Komplek Griya Bukit Manglayang RW GBM 21 (GBM 21) Desa Cinunuk, dosen Fikom Unpad ini, yang juga penikmat budaya Sunda, Jumat (12/10-2018).
Dilestarikan
Sementara itu, Kades Cinunuk, H. Sesep Ruhiyat selaku Ketua Seni Benjang Kabupaten Bandung mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya Sunda warisan leluhur di Desa Cinunuk ini Caranya, kata Sesep terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak dan melakukan pembinaan dan pelatihan bagi pelaku pelaku seni di Desa Cinunuk. Termasuk katanya, melakukan pembinaan dan pamantauan ke sejumlah paguron silat dan benjang serta ke lingkung seni-lingkung seni di Desa Cinunuk.
Dikatakan Sesep, pihaknya pun mengapresiasi keberadaan Saung Budaya Yoyon, Kampung seni dan perkumpulan seni lainnya di Desa Cinunuk yang tetap eksis dan terus dikembangkan.
“Keberadaan Saung Budaya Yoyon, Kampung Seni dan lingkung seni lainnya serta paguron paguron yang saat ini tetap eksis saya apresiasi. Ini salah satu bentuk dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Sunda di Desa Cinunuk,” terang Sesep.
Sedangkan Yoyon Darsono, dedengkot Saung Budaya Yoyon mengatakan, keberadaan Saung Budaya Yoyon yang telah dikunjungi dan diapresiasi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil membenarkan jika Saung Budaya Yoyon sebagai ruang publik bagi para kreator seniman dalam berkreasi dan unjuk unjuk kebolehan di bidang seni.
“Saung Budaya Yoyon bukan melulu untuk pagelaran wayang golek. Untuk sejumlah seni budaya khas Cinunuk di antaranya benjang, silat dan bajidoran saya siap. Insya Allah, demi Desa Cinunuk dalam mengangkat seni budaya Sunda saya siap berkiprah,” kata Yoyon yang juga dosen di ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) Bandung ini.
Yans