BANDUNG – Bertepatan dengan hari ibu, KNPI Kota Bandung, bidang pemberdayaan perempuan menggelar Sekolah Perempuan Mandiri, di Sany Rosa Hotel Bandung 21-23 Desember 2019.
Kegiatan ini digelar guna mencetak perempuan supaya memiliki kapasitas intelektual dan kreatifitas dalam mengahadapi jaman yang kian terus berkembang. kegiatan ini mengundang para aktivis Perempuan di kalangan pemuda dan para perempuan calon ibu maupun yang telah menjadi ibu yang mana tak jarang secara sosial mereka menghadapi double burden dalam menjalani perannya.
Kegiatan ini mengundang 4 fasilitator, yakni Nico Siahaan (Anggota DPR Ri komisi 1), Fajrian, (CEO Nusa Visi dan sutradara), Nathan Handryan Lim (enteurpreuneur owner Panama) Astrid (meditation facilitator).
Adapun isian program Sekolah Perempuan Mandiri dari bidang pemberdayaan perempuan KNPI Kota Bandung adalah sebagai berikut, English Class, Enterpreneur Class, Stress Management. Selain itu kegiatan ini juga dimeriahkan oleh Talkshow, Pemutaran Film Para Hiking, dan penampilan akustik musik dari para difable.
Mega Tsaqofa selaku wakil ketua bidang perempuan yang juga selaku ketua pelaksan dalam program tersebut menjelaskan, Acara Sekolah Perempuan Mandiri yang tergelar, diharapkan mampu memberikan ilmu, semangat, dan inspirasi baru terhadap woman empowering movement di Kota Bandung pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Dengan kelas2 yang tergelar pada program ini diharapkan bisa mengetuk banyak pihak bahwa pemberdayaan perempuan merupakan langkah krusial yang perlu dilakukan bersama-sama dan berkesinambungan.
Fajrian salah satu fasilitator, menambahkan bahwa Sekolah Perempuan Mandiri bisa menjadi salah satu motor penggerak perumbahan mindset perempuan yang sering kali menghambat perempuan itu sendiri. Hanya perempuan yang mampu menghentikan perempuan dari apapun yang mereka cita-citakan. Ungkapnya.
Nathan yang juga fasilitator dalam kegiatan tersebut menegaskan, Sekolah perempuan mandiri adalah wadah bagi para perempuan untuk menerobos fenomena sosial ‘Langit-Langit Kaca’. ”Dengan adanya sekolah perempuan Mandiri diharapkan para kaum
Perempuan dapat menggapai impian mereka dan ikut berkarya demi kemajuan Indonesia”.
Sementara, Hendra Guntara selaku Ketua KNPI Kota Bandung, juga berharap sekolah perempuan mandiri ini dapat mengurangi polemik posisi perempuan yang kebanyakan hanya menjadi The Diamond of The House atau secara tidak langsung wajib mengurusi urusan domestik yang harusnya bukan hanya menjadi urusan perempuan.
“Dengan sekolah perempuan ini, perempuan yang memikul beban ganda harus diapresiasi sebagai sosok yang mulia dengan terus diberikan support dalam hal apapun, bukan malah menjadi perdebatan yang tidak perlu”, tegas Hegun.**
Elly