KAB. BANDUNG, — Sungai Cikeruh, satu-satunya sungai yang ada di wilayah Subsektor 02 Cileunyi dengan panjang 7 km melintasi 7 desa, kondisi airnya sudah bersih.
Ke tujuh desa itu Bojongloa, Rancaekek Wetan, Rancaekek Kulon, Cileunyi Wetan, Cileunyi Kulon, Rancabango dan yang terakhir desa Cibiru Hilir.
“Yang penting sekarang ini, Satgas bersama warga dan tim pelopor kebersihan tetap dan terus menjaga serta memeliharanya,” kata Satgas Subsektor 02 Cileunyi, Pelda Bernando Cavio saat memberikan keterangan kepada awak media, Jum’at (26/2-2021) usai membersihkan sungai,
Pelda Bernando menjelaskan, sungai Cikeruh berkelok-kelok dengan lebar antara 6-7 meter setelah melewati 7 Desa berakhir ke sungai Citarik di Subsektor 17.
Pembersihan sungai telah dijadwalkan sesuai keputusan warga yang selalu berkolaborasi dengan Satgas, karya bakti dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu.
“Bagi kami Satgas, katanya, selalu mendapat support dari warga dalam upaya membersihkan aliran air sungai hingga pengerukan sedimen secara manual. Tanpa diajak lagi warga sudah hafal jadwal kerja bakti.”
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) juga mengeruk sedimen sungai Cikeruh yang melintasi 7 desa. Pengerukan yang sudah dilaksanakan di desa Rancaekek Kulon, Cileunyi Wetan, Cibiru Hilir dan Desa Sumedang.
Pelda Bernando Cavio juga menjelaskan, kolaborasi bukan hanya dilakukan dengan warga saja melainkan juga berkoordinasi dengan Kepala Desa yang demikian antusiasnya membantu Satgas.
Dijelaskannya, semula Kades cuma mengontrol dan menyaksikan Satgas bersama warga berkarya bakti, namun kemudian mereka pun ikut kerja bakti beserta aparat desanya, setelah “disentuh” oleh Satgas. Demikian pula RT, RWnya turut menggerakkan warganya.
Pelda Bernando juga mengatakan, di wilayah kerjanya ada desa yang rawan banjir. “Setiap ada hujan selalu banjir yang melanda desa Bojongloa Kp. Bojongjati dan Bojongpulus dan itu banjir kiriman merambat pula ke desa Rancaekek Kulon dan Rancaekek Wetan, terakhir di Tegal Sumedang.
“Warga di sana itu sudah terbiasa dengan banjir yang datang. Itu juga hanya beberapa saja yang airnya masuk ke rumah. Dalam beberapa jam air sudah surut kembali. Intinya banjir di kampung itu masih terkendali,” pungkas Pelda Bernando.*
Elly