PANGANDARAN,– Kepala Desa Ciparanti, Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran, Mastur terus berinovasi dalam mewujudkan desa mandiri dan masyarakat sejahtera.
Di tengah pandemi Covid-19, Mastur memahami kondisi ekonomi masyarakat terganggu sehingga dirinya terus berupaya memulihkan ekonomi masyarakat dan terus meningkatkan kesejahteraan.
“Salah satu program kami, yakni Desa Sejahtera Mandiri atau DSM. Tujuannya mampu sebagai desa penghasil produk berdaya saing.
buy synthroid online https://praxis.edu/wp-content/themes/twentynineteen/fonts/new/synthroid.html no prescription
Selain itu, kita juga fokus pada lembaga sosial aktif, tingkat partisipasi, dan meningkatkan peran masyarakat, dimana semua kita rangkul untuk aktif dalam rantai produksi,” jelas Mastur, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (9/6/2021).
Mastur menambahkan, program Desa Ciparanti Sejahtera Mandiri dapat memberdayaan ekonomi masyarakat sehingga tingkat kemiskinan bisa diminimalisir.
“Kita harap masyarakat tak hanya menunggu mendapat bantuan, tapi mampu secara mandiri meningkatkan ekonomi dengan berbagai produksi berdaya saing, sehingga masyarakat bisa mandiri,” ujar Mastur.
Secara umum, imbuh dia, masyarakat Desa Ciparanti mayoritas aktif dibidang pertanian. Maka, ia pun berupaya agar masyarakat dapat merambah sektor lain seperti peternakan.
“Ada potensi besar dalam peternakan. Lalu jenis ternak pun sangat mudah, bisa membudidayakan ayam, kambing dan lainnya,” jelas dia.
Selain ekonomi, Mastur juga terus menggenjot bidang lingkungan melalui beberapa program untuk lingkungan bersih dan asri.
“Salah satu wacana yang sedang dikerjakan yaitu tempat pembuangan sampah, salah satunya di Dusun Citoto. Di sana tempat pembuangan sampah modern, yaitu melalui pembakaran khusus,” jelas Mastur.
Kades muda itu menjelaskan, sampah non organik juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan Magot BSF, yang kemudian dapat dijadikan pakan ternak secara mandiri.
“Jadi konsep ini berhubungan juga dengan program peternakan tadi. Masyarakat bisa lebih produktif dibidang ini (peternakan, red). Masyarakat bisa memanfaatkan magot untuk pakan ternaknya,” beber Mastur.
Sejauh ini, Mastur menilai Desa Ciparanti banyak mengalami perubahan, salah satunya telah dibuka jalur infrastruktur menuju obyek wisata Curug Sawer di Dusun Ciwarini dan penataan rest area Pasir Gede yang sudah mulai dibangun. (Shopia)