BANDUNG, — Kepala Biro Investigasi Manggala Garuda Putih Agus Satria, menduga adanya Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan Gratifikasi dalam rotasi dan mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar
“Dugaan tersebut telah dilaporkan kepada Aparat Penegak Hukum. Kami akan terus mengawal dugaan tersebut sampai tuntas,,” ujar Agus kepada wartawan di sekretariat Manggala Garuda Putih Gang Nata, Senin (31/1/2023).
Menurut Agus, dasar Manggala Garuda Putih melaporkan dugaan tersebut, karena banyaknya ASN Jabar yang terdzolimi, dan menurut informasi yang mengatasnamakan ASN yang terdzolimi telah melayangkan surat ke Presiden, Kementerian, sampai ke aparat penegak hukum.
“Meskipun surat tersebut sudah lama di layangkan, kami sangat prihatin tidak adanya respon atau tindak lanjut dari para pejabat dalam hal ini yang bertanggung jawab tentang ASN,” kata Agus.
“Kami Manggala Garuda Putih yang selalu berada di depan untuk mengawasi segala kebijakan pemerintah, akan terus memperjuangkan masyarakat yang menjadi korban kebijakan dan aturan,”ujar Agus.
Lanjut Agus, memperhatikan hal tersebut kami Manggala Garuda Putih menyampaikan tuntutan kepada Presiden, Mendagri, KASN , Kejaksaan dan Gubernur Jabar.
1. Usut tuntas suap dan gratifikasi yang melibatkan TAP Gubernur, BKD dan Biro Organisasi Jabar terkait Promosi dan Mutasi Jabatan di lingkungan Pemprov Jabar.
2. Segera isi jabatan struktural yang kosong dengan menerapkan merit sistem yang konsisten dan transparan, jangan karena nepotisme dan kolusi.
3. Tolak titipan dan settingan calon Pejabat.
4. Copot oknum TAP Gubernur Jabar dan oknum Pejabat Pemprov Jabar yang menjadi “budak” TAP.
“Bilamana tuntutan kami tidak di indahkan, maka kami akan mengajak masyarakat Jawa Barat, untuk melakukan aksi bersama guna memperjuangkan masyarakat Jawa Barat yang terdzolimi dengan kebijakan penuh kepentingan, dan menolak rotasi mutasi yang hanya dijadikan peluang tindak pidana korupsi,”tegas Agus Satria. **