SUMEDANG,– Organisasi kewartawanan, Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Sumedang menyerahkan bantuan kepada wanita lanjut usia, Mak Ajah, yang diduga ditelantarkan anak-anaknya, Selasa (8/11/2022).
Bantuan tersebut disalurkan langsung Ketua IWO Sumedang, Maman Koswara di kediaman Mak Ajah, Dusun Pamarisen, RT 03 RW 01, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Utara.
Mako sapaan karibnya mengatakan, penyerahan bantuan ini juga didinisiasi Dewan Pembina IWO, H. Nana.
“Salah satu tugas dari seorang jurnalis adalah harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan di sekitarnya. Karena jurnalis juga merupakan salah satu pekerja sosial. Selain menjalankan fungsi kontrol, jurnalis juga harus memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi,” ujar Mako, Selasa.
“Alhamdulillah ini salah satu bentuk kepedulian kami dari wartawan online yang bertugas di Sumedang. Saya haturkan terima kasih kepada dewan pembina dan rekan-rekan yang turut memberikan partisipasinya untuk tugas kemanusiaan ini,” tuturnya.
Mako menerangkan, kepekaan terhadap penderitaan sesama manusia merupakan ciri khas humanisme. Kultur humanisme tersebut, meminjam refleksi Sindhunata yang merupakan bagian dari kultur memoriapassionis yang dikembangkan oleh seorang teolog Jerman, JB Metz.
Mako menyebutkan bahwa memoria passionis mencakup kultur anamensis, yakni kultur yang mengingat dan membuat manusia peka akan penderitaan sesama (Sindhunata, 2001, 17).
“Karena itulah, maka humanisme selalu bersifat sosial. Dan humanisme selalu erat terkait dengan solidaritas terhadap sesama juga semesta. Perpaduan antara humanisme sosial dan kultur anamensis akan melahirkan cita-cita dan pengharapan untuk membela masyarakat yang tertindas, menderita, dan dilupakan,” ungkap dia.
Kaitan itu, lanjut Mako, jika membela kemanusiaan dengan spirit humanisme yang demikian, membuat jurnalis selalu terbuka dalam mencari inspirasi baru dan tidak terjebak pada sikap borjuis.
Bahkan, tantangan dalam membela kemanusiaan melalui karya jurnalisme, saat ini dinilai semakin besar. Khususnya pada era global yang ditandai teknologi digital.
“Selain itu, menjaga muruah membela kemanusiaan dalam karya jurnalisme menjadi perjuangan siapa saja yang berkomitmen membangun kehidupan manusia melalui media massa, apa pun bentuknya.”
“Dan di sinilah, kita akan mendapat contoh dan warisan inspiratif yang terus bisa dikembangkan dalam jurnalisme kemanusiaan,” tandasnya. (abas)