SUMEDANG,– Salah satu upaya untuk memajukan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ialah melalui pengembangan sistem pendampingan terintegrasi pada skema pembiayaan.
Untuk itu, Selasa (30/11), Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang melalui Dinas Koperasi dan UMKM Perindustrian dan Perdagangan menggelar kegiatan Coaching dan Pendampingan Penyaluran Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) bagi UMKM di Pendopo IPP Kabupaten Sumedang.
Tampak hadir, Asisten Deputi Pembiayaan dan Penjaminan Koperasi pada Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM Ari Gunawan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumedang Hari Tri Santosa, Pimpinan Cabang BRI Sumedang Tribudi Anugrah, serta para peserta pelatihan dari Kabupaten Kota di wilayah Priangan Timur.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumedang Hari Tri Santosa mengatakan, kegiatan tersebut adalah kolaborasi dan sinergitas peningkatan ekonomi di Kabupaten Sumedang melalui pemberian akses permodalan kepada UMKM.
“Kegiatan ini diharapkan mampu menggerakkan koperasi dan UMKM dengan cara memberikan pemahaman ketentuan dan SOP pembiayaan penyaluran Lembaga Pengelola Dana Bergulir sehingga mampu mengakses program permodalan, ” imbuhnya.
Hari menambahkan, koperasi di Kabupaten Sumedang sendiri berjumlah 621 koperasi.
“Dengan banyaknya jumlah koperasi di Kabupaten Sumedang, pinjaman tersebut bisa diserap menjadi modal para pelaku UMKM sehingga dapat lebih berkembang untuk terutama dalam pandemi Covid 19,” tegas Hari.
Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM pada Deputi Bidang UKM dari Kemenkop UKM RI Ari Gunawan menyampaikan, bentuk bantuan yang paling dibutuhkan sekarang oleh UMKM adalah pembiayaan.
“Pembiyaan menjadi kebijakan strategis dalam rangka perlindungan pemulihan koperasi dan UMKM yang terdampak pandemi,” ujarnya.
buy valtrex online https://blackmenheal.org/wp-content/themes/Avada/includes/lib/inc/redux/php/valtrex.html no prescription
Oleh karena itu, Pemerintah terus mematangkan alternatif pembiayaan bagi koperasi dan UMKM yang mudah serta cepat sehingga koperasi dan UMKM dapat naik kelas.
“LPDB hadir membantu UMKM dalam skema pinjaman dan pembiayaan dengan karakteristik adanya relaksasi. Persyaratannya mudah, bunga menurun murah dan Core Micro Financing System (CMFS) sehingga penyaluran cepat,” tuturnya.
Diharapkan Ari, dengan kegiatan coaching pendampingan akses LPDB bagi koperasi dan UMKM, terjadi kolaborasi dan sinergitas peningkatan ekonomi sehingga diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat pada umumnya.
“Dengan coaching ini, koperasi dan UMKM memahami ketentuan dan SOP Pembiayaan Penyaluran Lembaga Pengelola Dana Bergulir untuk meningkatkan pembiayaan usaha mereka,” tuturnya. (bas/hms)