KAB. BANDUNG,- Penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMP Negeri di Kab. Bandung selama ini diduga menggunakan sistem kedekatan dan duit di bagian SMP hingga merugikan banyak pihak. Tak ayal, sejumlah pihak meminta praktik kotor itu harus segera dihentikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung DR. H. Juhana M. M.Pd.
Pasalnya, sistem yang dianggap licik itu telah menimbulkan kecemburuan sesama Kepala SMPN. Celakanya, oknum kepala Plt yang dipercaya, diduga kehilangan uang Bantuan Operasional Sekolah (BOS) triwulan tiga tahun 2018 yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah.
Selain itu, mengakhiri tahun 2018, tersiar kabar promosi jadi Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU) SMPN diduga harus bayar puluhan juta rupiah.
Sumber berinisial A, Senin (7/1/2019) mencontohkan, Plt Kepala SMPN Negeri Ciwidey oleh Karn yang juga Kepala SMPN Cangkuang, atau lokasinya begitu jauh, beberapa waktu lalu diduga menggunakan sistem KD alias Kedekatan dan Duit.
“Namun dia justru kehilangan uang BOS sekira Rp200 juta,” ujar A.
Perlu diketahui, tambah A, seharusnya yang memegang uang BOS adalah bendahara sekolah, bukan kepala sekolah.
“Dengan adanya kasus ini, kami berharap Juhana sebagai Kadisdik mendengar dan menghentikan oknum pejabat diduga melakukan pungutan liar (pungli). Misalnya beberapa waktu lalu, sekolah mendapatkan bantuan komputer harus setor puluhan juta rupiah, dan promosi Kaur TU SMPN diduga dihargai Rp 20 juta rupiah. Dia yang berani ialah orang yang bekerja di SMPN Majalaya,” pungkasnya.
ASY