BANDUNG, — Focus Group Discusion (FGD) dengan tema Pembelajaran Kolaboratif Melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik Citarum Pentahelix Tahun 2018, yang digelar di Gedung LPPM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Rabu (21/11).
Dalam pertemuan itu, Kemenristek Dikti bersama beberapa perwakilan perguruan tinggi Jawa Barat dan menghadirkan 7 Dansektor perwakilan dari 23 Dansektor Satgas Citarum Harum, melakukan komunikasi forum sebelum menerjunkan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum.
Diawal diskusi, Kemenristek Dikti yang diwakili oleh Dr, Ir, Paristiyanti Nurwardani MP, selaku Direktur Pembelajaran, dan Prof, DR, H.R Ade Kadarohman, M.Si selaku Rektor UPI, serta perwakilan perguruan tinggi lainnya, mendengarkan paparan dari masing-masing Dansektor yang hadir.
Secara garis besar yang disampaikan masing-masing Dansektor, kehadiran mahasiswa diharapkan dapat membantu satgas dalam memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat tentang hidup bersih, teratur, dan sehat.
Selain itu, sebelum mahasiswa diterjunkan ke lapangan, baiknya mengenali medan dan melakukan observasi awal. Sehingga saat melaksanakan KKN benar-benar dapat memberikan kontribusi nyata melalui program dan buah pemikiran yang nantinya bisa diterapkan dalam membantu percepatan pengendalian pencemaran sungai Citarum yang sejalan dengan Perpres No 15 Tahun 2018.
Dalam pertemuan diskusi, Rektor UPI Prof, DR, H.R Ade Kadarohman, M.Si mengharapkan pertemuan dan komunikasi ini terus dibangun dan berkelanjutan. Masalah yang ada di Citarum, kata Ade, sangat banyak, untuk pihaknya menginginkan agar kemitraan ditingkatkan.
“Pertemuan seperti ini harus dilakukan rutin, bisa dikampus dan bisa juga di lokasi (sektor),” ujarnya.
“Dari pertemuan dan komunikasi yang intens, kita dapat merumuskan bagaimana mengolah menjadi program, mahasiswa terbatas, tapi melalui pemikiran mahasiswa bisa menguatkan program,” sambungnya.
Sementara, Dr, Ir, Paristiyanti Nurwardani MP, selaku Direktur Pembelajaran mengatakan bahwa, Sesuai instruksi Perpres No 15 Tahun 2018, sebagai salah satu kementerian dari 19 Kementerian yang terlibat dalam program percepatan pengendalian pencemaran DAS Citarum. Kemenristek Dikti diberikan tugas untuk melakukan penelitian dan inovasi terkait dengan penanganan percepatan dan KKN Tematik.
Semangat itu dituangkan dalam sebuah gerakan yang diberi nama ‘G3t Citarum Harum’, “kenapa memakai angka 3, karena itu menyimbolkan angka 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Jadi, G3t citarum itu artinya ayo kita ambil citarum harum dengan gerakan 3R,” ungkapnya.
Dirinya juga menginformasikan, pada awal tahun 2019 Kemenristek Dikti menginstruksikan perguruan tinggi yang akan menerjunkan mahasiswa dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum dilakukan sepanjang tahun.
“Pak menteri menginstruksi untuk melakukan Proses pembelajaran KKN ini agar bisa sepanjang tahun, biasanya 40 hari. Berdasarkan kajian selama ini, kalo hanya melakukan kegiatan KKN selama 40 hari, sementara satu tahun berjumlah 365 hari, artinya kan 320 hari kosong,” terangnya. (Elly)