CIMAHI, – Setelah sejumlah perusahaan dan pabrik di kawasan Cimahi dicek beberapa waktu lalu, Dansektor 21 Citarum Harum, Kol Inf Yusep Sudrajat beserta jajarannya kini mengecek PT. Asatex, di jalan Industri 86 Cimahi, Kamis (31/1/2019).
“Dari hasil pengecekan, didapati air pembuangan sudah bening dan ikan terlihat masih hidup di outletnya. Kita tidak akan pernah berhenti untuk mengecek semua perusahaan, termasuk PT. yang membuang limbah,” tegas Yusep.
“Amanat Perpres No. 15/ 2018 yang bulan Maret lalu ditandatangani oleh Bapak Presiden, TNI diperintahkan untuk mengembalilan Daerah Aliran Sungai atau DAS Citarum, ekosistemnya yang sudah rusak dikembalikan jadi sungai idaman kita semua,” tambah dia.
Dikatakan, sungai yang bisa dimanfaatkan oleh berjuta- juta masyarakat Jabar dan DKI, kini sudah mulai menampakkan hasilnya. Yusep menilai, kemajuan sudah terlihat dalam waktu 10 bulan ini.
“Kita lalui bersama sama, kita lihat hampir semua perusahaan yang membuang limbah di sektor 21, Cimahi, Kab. Bandung maupun Kab. Sumedang sudah mulai aktif memperbaiki IPAL nya dengan baik. Mereka (pihak perusahaan, red) mau mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk menunjang program Citarum ini. Apalagi jelas, Presiden itu Panglimanya TNI, sehingga tidak ada kata lain, ini harus berhasil. TNI akan mendorong dan membina untuk keberhasilan ini,” ujar Yusep.
Disebutkan, banyak perusahaan yang membuang limbah sebelum adanya Ciitarum. Pihaknya pun paham ada statistik di situ, kurang lebih ada 460 ribu ton per hari masuk ke Sungai Citarum waktu itu dan sudah berpuluh-puluh tahun tidak terkontrol.
“Dengan adanya Perpres ini, berangsur -angsur persoalan itu dipahami. Selama ini salah, dan semua pemilik perusahaan mulai sadar ingin memberikan yang terbaik untuk rakyat, masyarakat, khususnya rakyat Jabar dan umumnya rakyat Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, nama Citarum sudah tercoreng pada tahun 2017, hingga mendapat julukkan sungai terkotor sedunia. Namun perlahan-lahan kini sudah dikembalikan semua.
Yusep juga menjelaskan, pada Kamis (31/1/2019) selain ke Asatex, pihaknya juga akan mengecek pabrik lainnya di Cimahi yang mencapai 275 pabrik kecil hingga besar.
“Untuk tekstil, kurang lebih di angka 80 atau 90 pabrik sudah kita datangi. Semua berlomba-lomba ke arah yang baik, semua sudah ada progres di sana. Sungai yang ada di sini, mulai sungai Cimahi, Babakan Cibeureum dan lain-lain yang dulu bau dan berwarna, sekarang tidak. Kita lihat sekarang di salah satu sungai yang dialiri limbah, sudah dipakai aktivitas warga, ada yang renang dan ada yang nyuci pakaian,” ucap Yusep.
Sementara itu Penanggung Jawab PT. Asatex, Usman Hidayat menegaskan, pihaknya mendukung adanya Citarum bersih.
Pihaknya pun berkomitmen untuk menjalankan IPAL yang bersih, yaitu pembuangan yang bersih dengan cara merenovasi semua IPAL yang kurang baik, mulai peralatannya sampai mesin, semua uang dibutuhkan sampai dengan memakan biaya yang lumayan gede.
“Ini semua dilakukan untuk mendukung Citarum harum dan masyarakat Jabar. Saat ini kita menggunakan biologi kimia dan fisika. Untuk menjaga kelestarian semua, mari kita mendukung program Citarum harum,” kata Usman.
Elly