SUMEDANG,– Guna mempertanyakan kinerja pelayanan yang dinilai tidak transfaran dan profesional, sejumlah massa dari LSM Gerakan Masyarakat Bawah (GMBI) mendatangi kantor Badan Perencanaan Penelitian Pembangunan (Bapppeda) Kabupaten Sumedang, Senin (6/12/2021).
Ketua LSM GMBI Distrik Sumedang, Yudi Tahyudin Sunardja mengatakan, kedatangan GMBI ke kantor Bapppeda bermaksud menemui pimpinannya. Namun, Kepala Bappeda tengah tidak ada di kantor, sehingga pihaknya menyesalkan hal itu.
“Intinya, semua perencanaan pembangunan di Sumedang melalui Bappeda dinilai kental dengan berbagai kepentingan. Sejatinya GMBI sebagai masyarakat juga bagian dari kontrol sosial berdasarkan peraturan perundang-undangan berhak mempertanyakan kejelasannya,” ujar Yudi, di Sumedang.
buy singulair online www.mobleymd.com/wp-content/languages/new/singulair.html no prescription
Ia pun mempertanyakan bagaimana realisasi dan apakah semua proses perencanaan dan penerapannya sudah sejalan atau sesuai dengan di lapangan. Hal tersebut, terang Yudi, menjadi salah satu alasan GMBI untuk beraudiensi dengan Bapppeda Sumedang.
“Kami berharap pejabat berwenang dalam hal ini Kepala Bapppeda dapat langsung hadir untuk beraudiensi. Jangan terkesan meremehkan apalagi menyepelekan kami, karena sebelumnya kami telah menempuh sesuai prosedur agar audiensi dapat terlaksana dengan baik,” ungkapnya.
Yudi mengatakan, tidak adanya Kepala Bapppeda saat beraudiensi dengan GMBI secara mendadak itu menunjukan ketidakprofesionalan seorang pimpinan.
“Ini yang sangat kami sesalkan. Apalagi tanpa ada pemberitahuan resmi sebelumnya,” tegas Yudi.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, Kepala Bapppeda Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati belum memberikan keterangan resmi kepada wartawan terkait kegiatan audiensi dengan LSM GMBI Distrik Sumedang. (abas)